Terungkap! Kata-Kata Ini yang Membuat Aiptu FN Kalap Hingga Nekat Melawan Debt Collector

Terungkap! Kata-Kata Ini yang Membuat Aiptu FN Kalap Hingga Nekat Melawan Debt Collector

Istri Aiptu FN mengungkapkan kata-kata yang keluar dari debt collector yang membuat suaminya kalap dan nekat melawan debt collector.--

Dan menurut pengakuan Aiptu FN kendaraan mobil jenis minibus berwarna putih itu, ia ambil dari seseorang di kota Lubuk Linggau yang mengaku digadaikan kepada dirinya.

Atas peristiwa itu, publik pun turut menyoroti dengan berbagai macam tanggapan baik yang menyatakan dukungan terhadap Polisi untuk memberantas Debt Collector yang meresahkan masyarakat.

BACA JUGA:Wanprestasi Hingga Debt Collector 'Turun Gunung', Lawyer Ini Ajak Masyarakat Melek Hukum Tentang Leasing

BACA JUGA:Jadi Saksi Fakta Aksi Debt Collector, Istri dan 2 Anak Aiptu FN Berikan Keterangan ke Penyidik Polda Sumsel

Hingga pendapat berupa pandangan hukum mengenai adanya unsur telah menciderai janji atau wanprestasi, hingga akhirnya Debt Collector pun turun tangan untuk menagih angsuran kredit kendaraan yang dikuasai oleh Aiptu FN.

Salah satunya pendapat dari praktisi hukum yang biasa menangani perkara gagal bayar oleh debitur, Abadi SH MH.

Dikatakan Abadi, dlam hal prosedur penagihan terhadap debitur yang wanprestasi atau menunggak kewajiban bayar, biasanya sebuah perusahaan pembiayaan tidak sembarang melakukan penagihan.

Sebab, kata Abadi dalam hal prosedur penagihan telah diatur dalam Undang-Undang pada pasal 47 POJK Nomor 35/POJK.05/2018 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. 

BACA JUGA:Sengaja Tabrakan ke Mobil Debt Collector, Propam Polda Sumsel Tegaskan Status Mobil Aiptu FN, Simak!

BACA JUGA:Belasan Debt Collector Hadang Mobil di Parkiran Mall, Netizen : Berantas Premanisme

"Dalam proses penagihan ini, leasing atau perusahaan pembiayaan memberikan peringatan tertulis sesuai jangka waktu yang sudah di sepakati antara leasing selalu kreditur dengan konsumen selaku debitur," terang Abadi.

Hanya saja, kata Abadi tidak sedikit debitur yang menunggak kewajiban pembayaran tidak bisa diajak komunikasi saat pihak perusahaan pembayaran atau leasing melakukan penagihan.

Hanya saja, yang sering terjadi permasalahannya saat ini terkadang kendaraan yang tertunggak dari kewajiban pembayaran dialihkan ke pihak lain tanpa sepengetahuan perusahaan pembayaran.

Menurutnya, pengalihan kendaraan tertunggak ke pihak lain jelas telah menciderai janji sebagaimana yang disepakati dan ditanda tangani oleh debitur dalam kontrak perjanjian fidusia.

BACA JUGA:Terbuki Melanggar Kode Etik, Aiptu FN Oknum Polisi yang Tembak dan Aniaya Debt Collector Resmi Ditahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: