Lemang, Makanan Khas Lahat yang Sering Dijadikan Oleh-oleh Wajib Wisatawan Berkunjung ke Kota Pagaralam
Pedagang kuliner lemang di Kecamatan Pulau Pinang, Lahat. foto: cipta/lapos/sumeks.co--
Setelah ketan dimasukan ke dalam bambu, lalu tambahkan dengan air santan secukupnya.
“Takaran ini lah yang harus benar dan pas. Kalau kebanyakan air maka akan benyek, kalau terlalu sedikit maka akan keras,” jelas Nurhayati.
BACA JUGA:Berkah Ramadan, Penjualan Lemang Meningkat
BACA JUGA:Cik Ujang Promosikan Lemang Desa Tanjung Sirih
Selanjutnya, panggang lemang tadi ke bara api. Nah, saat proses pemanggangan harus benar-benar diperhatikan jangan sampai saat pemanggangan api terlalu besar.
“Jika api terlalu besar maka kualitas lemang tidak bagus dan keras. Lemang dipanggang kurang lebih 30 menit sudah masak,” jelasnya.
Nurhayati mengungkapkan, ia berdagang lemang di pingggir jalan lintas Lahat Pagar Alam sudah 5 tahun.
Pembelinya banyak, dari berbagai daerah, Palembang dan Jawa. Bahkan pernah ada orang Papua yang mampir usai berwisata dan melintas di Desa Tanjung Sirih.
BACA JUGA:Berkah Ramadan, Penjualan Lemang Meningkat
BACA JUGA:Cik Ujang Promosikan Lemang Desa Tanjung Sirih
Kebanyakan para pembeli itu wisatawan yang pulang dari Pagar Alam dan Lahat. “Untuk oleh-oleh mereka pulang ke rumah,” ujarnya.
Kuliner lemang ini sudah menjadi kuliner khas daerah Lahat, istilahnya itu sudah jadi ciri khas kalau ke Lahat itu makan Lemang. (mg05/lapos baca koran)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: