Begini Ceramah Ustadz Khalid Basalamah di Jakabaring Sport City Palembang

 Ayahnya menikah lagi dengan Dr. A. Kasmawati Tahir Z. Basalamah, yang kemudian menjadi ibu tiri Khalid dan mendukung perjalanan dakwahnya.

 

Pendidikan formal Khalid dimulai di Universitas Islam Madinah, dilanjutkan dengan studi di Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan Universitas Tun Abdul Razak.

 

 Kombinasi pendidikan internasional dan lokal ini membekali beliau dengan pemahaman mendalam tentang Islam dan kemampuan untuk mengaitkannya dengan isu-isu kontemporer.

BACA JUGA:Ustaz Khalid Basalamah: Tidak Ada Kata-kata Saya Mengharamkan Wayang

BACA JUGA:Pepadi Pusat Akan Laporkan Khalid Basalamah ke Bareskrim

Memulai kariernya sebagai dosen, Khalid segera merasakan panggilan yang lebih kuat untuk berdakwah. 

Di tahun 1999, beliau memutuskan untuk fokus penuh dalam dakwah, mengisi khotbah Jumat dan membuka kelas hadis secara gratis. 

Dedikasi ini tidak hanya memperkuat posisinya sebagai ulama tetapi juga sebagai pembimbing rohani yang dapat diakses oleh banyak orang, terutama melalui penggunaan media modern.

Penggunaan platform digital seperti YouTube dan media sosial lainnya menjadi kunci dalam menyebarkan ajaran Islam yang moderat. 

Mohammad Muhtador dari IAIN Kudus menyoroti bagaimana Khalid menggabungkan pengetahuan akademis dengan penyampaian yang modern

Sebuah pendekatan yang juga dibahas oleh Erwin Jusuf Thaib yang meneliti fenomena dai menggunakan media sosial sebagai saluran dakwah.

 Khalid dikenal dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, membuatnya mudah dipahami oleh berbagai kalangan.

Pengakuan atas kontribusi Khalid dalam dunia dakwah datang pada tahun 2017, ketika beliau menerima penghargaan "ulama dan dai kehormatan" dari Multaqo Adduat dan Ulama Asia Tenggara.

Sumber: