8 Kekeliruan Orang Palembang yang Banyak TIdak Diketahui dan Menjadi Kebiasaan
Benteng Kuto Besak, alun-alun Kota Palembang.--dok : sumeks.co
BACA JUGA:TERUPDATE! Pemakaman SMB II Di Ternate, Maluku Utara, Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya Nasional
3. Titik Nol Palembang
Umumnya, titik nol Palembang kebanyakan masyarakat mengetahui di lingkaran air mancur depan Masjid Agung.
Tetapi, jika diperhatikan ada prasastinya titik nol Palembang yaitu dibawah menara Masjid Agung. Masyarakat sering lewat namun tidak dihiraukan.
4. Sejarah Pempek
BACA JUGA: Bundaran Air Mancur Titik Nol Kota Palembang, Bukan Hanya Memperindah Kota
Sejarah pempek sering disebut dari Tionghoa. Sebenarnya pempek asli dari Palembang. Bahkan diprediksi telah ada dari masa Kerajaan Sriwijaya.
Bahan pempek telah ditulis di Prasasti Talang Tuo. Pempek dulunya Klesan yang berarti diuli atau ditekan pakai alat khusus atau ulikan yang berlubang.
5. Peresmian Jembatan Ampera
Salah satu sejarah hoax yang dinarasikan orang Palembang ialah Jembatan Ampera diresmikan oleh Jendral Ahmad Yani pada 30 September 1965.
BACA JUGA:Pempek Belumbuk Pasar 16 Ilir, Palembang, Surga Baru Bagi Penggemar Kuliner
Diceritakan saat peresmian Ampera pada pagi hari. Siang harinya Jendral Ahmad Yani pulang ke Jakarta. Pada malam harinya ia menjadi korban peristiwa G30S / PKI.
Padahal yang benar Jembatan Ampera diresmikan oleh Gubernur Sumsel saat itu yakni Jendral TNI (Purn) Abu Jazid Bustomi pada 10 November 1965, dan tidak dihadiri Jendral Ahmad Yani.
6. Jembatan Ampera Tidak Bisa Diangkat Lagi
Banyak orang menceritakan tidak bisa diangkat lagi karena besinya buruk, atau mesinnya dipaling orang. Padahal, tidak memakai mesin dinamo Jembatan Ampera tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: