8 Kekeliruan Orang Palembang yang Banyak TIdak Diketahui dan Menjadi Kebiasaan

  8 Kekeliruan Orang Palembang yang Banyak TIdak Diketahui dan Menjadi Kebiasaan

Benteng Kuto Besak, alun-alun Kota Palembang.--dok : sumeks.co

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Banyak hal yang keliru dari orang Palembang atau Wong Kito, namun kekeliruan itu menjadi sebuah kebiasaan. 

Kekeliruan alangkah baiknya jika diketahui kebenarannya. Apalagi kekeliruan ini juga berkaitan dengan sejarah dan budaya Palembang. 

Berikut SUMEKS.CO merangkum 8 kekeliruan orang Palembang yang dianggap biasa dan banyak tidak diketahui. Dirangkum dari berbagai sumber :

1. Nama Jalan di Palembang

BACA JUGA:Wilayah Palembang Diberi Nama Menggunakan Penomoran, Ternyata Begini Asal Usulnya

Nama jalan di Palembang banyak mengakibatkan kekeliruan dikarenakan segi penulisan ataupun makna, dan penyematan nama yang tidak lengkap. 

Contohnya Jl Pangeran Ratu yang ada di Jakabaring. Pangeran Ratu ialah nama gelar yang disematkan untuk pengangkatan mahkota.  

Untuk Jl Pangeran Ratu banyak kekeliruhan apakah itu nama orang atau nama gelar. 

Selanjutnya Jl Ratna. Jl Ratna banyak masyarakat tidak tahu siapa tokoh tersebut. Jl Ratna diambil dari nama tokoh yakni Ratna Asmira yang merupakan istri Residen Raden Hanan ikut menyambut tamu kehormatan Presiden Ir Soekarno di Palembang kala itu. 

BACA JUGA:3 Keunikan Penamaan Lokasi Di Kota Palembang, Yuks Simak Penjelasannya

2. Hari Ulang Tahun Palembang

Sudah diketahui Palembang merupakan Kota Tertua di Indonesia. Kelahiran Kota Palembang merujuk pada prasasti kelahiran Sriwijaya yaitu Prasasti Kedukan Bukit. 

Dalam Prasasti Kedukan Bukit tertulis bahwa 16 Juni 1682 Masehi. Kekeliruan yang terjadi jika merujuk pada prasasti, maka hari jadi Palembang ialah 16 Juni. Tetapi secara politis ditetapkan 17 Juni. 

Tahun harusnya 682 masehi, yang berarti tahun 2023 Palembang berusia 1341 tahun. Secara politis ditetapkan 683 masehi atau 1340 tahun pada 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: