Syekh Abdul Qadir Jaelani, Kisah Hidup dan Karomah yang Dimilikinya, Hingga Jadi Syekh Para Jin dan Manusia

BACA JUGA:Syekh Ahmad Ar-Rifa'i Wali Qutub Penjaga Semesta, Mencium Tangan Rasulullah dari dalam Kubur 

Pada waktu Syekh Abdul Qadir Jaelani masih bayi di siang hari bulan Ramadan beliau tidak mau menyusu, karena mendapat pertolongan dari Allah SWT.

Dan ketika usianya mendekati baligh, Syekh Abdul Qadir Jaelani gemar mempelajari ilmu pengetahuan. Syekh Abdul Qadir Jaelani mengunjungi para ulama yang mulia lagi berpengetahuan yang tinggi. 

Dengan amalan-amalan shalihnya, Syekh Abdul Qadir Jaelani mencapai derajat yang utama. Maka, kemajuannya dalam bidang ilmu dan amal-amal utamanya sangat maju. Bahkan, ibarat lebih dari burung merak. 

Syekh Abdul Qadir Jaelani belajar ilmu fikih kepada Syekh Abil Wafat Ali bin Aqil dan kepada Syekh Abil Khattab Al Hawazzani Mahfud bin Ahmad Al Jalil.

BACA JUGA:Syekh Abdul Qadir Jaelani Wali Qutub Penjaga Alam Semesta, Bisa Menghidupkan Orang Mati Ratusan Tahun

Dan kepada Syekh Abil Husaini Muhammad bin Al Qadi Abi Ya'ala, juga kepada para ulama yang nampak ilmunya luhur serta derajatnya yang mulia. 

Di bidang adab, Syekh Abdul Qadir Jaelani belajar kepada Syekh Abi Zakaria Yahya bin Ali At-Thibrizi.

Disitulah Syekh Abdul Qadir Jaelani menggunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk menggali berbagai hal yang bermanfaat dan berguna. 

Kemudian, Syekh Abdul Qadir Jaelani belajar ilmu thoriqoh kepada seorang guru bernama Al Mursyid Arif Billah, yaitu Syekh Abik Khoiri Muhammad bin Muslim AD The Bass.

BACA JUGA:Karomah Syekh Abdul Qodir Zaelani Atas Kejujurannya, Netizen Ingat Pesan Ibu: Jujur Walau Sesulit Apapun Itu

Kemudian, Syekh Abdul Qadir Jaelani meneruskan bai'at thoriqoh-nya kepada Syekh Qadi Abi Said Al Mubaroq.

Hingga akhirnya mendapat izin menjadi Syekh Mursyid yang adabiyahnya meniru Syekh Mursyidnya, yang sudah sempurna dan tidak henti-hentinya terpelihara dari inayah Allah SWT. Sehingga derajat kewaliannya terus naik ke tingkat kesempurnaan.

Karena cita-citanya yang luhur, Syekh Abdul Qadir Jaelani dapat mengalahkan sifat yang tercela dan nafsu setan yang menyesatkan.

Beliau juga selalu bergegas meninggalkan apa yang menjadi kesenangannya dan hal-hal yang mubah atau boleh.

Sumber: