WASPADA Misi Kebangkitan Irak, Graham Arnold Siap Bawa ‘Singa Mesopotamia’ Jinakkan Indonesia di Jeddah

Graham Arnold incar kemenangan perdana bersama Irak jelang duel penting lawan Indonesia di Jeddah. Misi kebangkitan menuju Piala Dunia 2026 dimulai.--
Jeddah, SUMEKS.CO- Lupakan hasil melawan Arab Saudi. Dana kini timnas Indonesia segera fokus lawan timnas Irak. Perlu digarisbwahi Irak bukanlah tim sembarangan.
Cek inilah kondisi tim nasional Irak yang sudah sangat bersiap memasuki fase krusial dalam perjuangannya menuju Piala Dunia 2026.
Pada Sabtu dini hari, 11 Oktober 2025, Irak akan menghadapi timnas Indonesia di Jeddah dalam laga pembuka Grup B babak keempat kualifikasi zona Asia.
Pertandingan ini menjadi momentum penting bagi “Singa Mesopotamia” julukan Irak untuk menjaga asa tampil di panggung dunia setelah hampir empat dekade absen.
Irak tergabung di Grup B bersama Arab Saudi dan Timnas Indonesia. Hanya juara grup yang akan lolos otomatis ke putaran final di Amerika Utara, sementara runner-up mesti melewati round 5 atau babak playoff yang berat. Kondisi ini membuat setiap poin menjadi sangat berharga.
Federasi Sepak Bola Irak sempat mengajukan diri sebagai tuan rumah salah satu grup, namun kalah dari Arab Saudi. Alhasil, seluruh pertandingan akan digelar di tempat netral, dengan dua laga pertama Irak berlangsung di Jeddah melawan Indonesia pada 11 Oktober dan Arab Saudi pada 14 Oktober mendatang.
“Kami tidak memiliki keuntungan kandang, tapi itu tidak bisa dijadikan alasan,” ujar pelatih Graham Arnold dalam konferensi pers jelang laga. “Tujuan kami sederhana: menang di setiap pertandingan.”tulis pelatih Arnold dalam akun Iraq-int.
BACA JUGA:Harapan Timnas Indonesia Hanya Kalahkan Irak, Tapi Imbang pun Belum Pernah
BACA JUGA:Lewat Jalur Langit, Timnas Indonesia Target 6 Poin Lawan Arab Saudi dan Irak demi Piala Dunia 2026
Skuat Irak dibawah asuhan Coach Graham Arnold--
Laga pembuka Irak kontra timnas Indonesia menjadi ujian awal yang krusial. Setelah menelan kekalahan 0–2 dari Korea Selatan di Basra bulan lalu, Irak membutuhkan kemenangan untuk mengembalikan kepercayaan diri.
Dalam pertandingan itu, striker muda Ali Al-Hamadi diusir wasit hanya 20 menit setelah kick-off insiden yang memicu kritik terhadap masalah disiplin pemain.
Arnold pun menegaskan bahwa salah satu prioritasnya adalah memperbaiki kedisiplinan tim. “Kami belajar banyak dari laga itu. Irak adalah tim dengan bakat luar biasa, tapi sepak bola modern menuntut kedewasaan dan organisasi,” katanya.
Bagi Irak, tiga poin melawan Indonesia bukan sekadar target, melainkan keharusan untuk menjaga peluang lolos. Kegagalan di laga perdana akan mempersulit langkah mereka, mengingat Saudi Arabia menunggu di pertandingan berikutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: