Jaksa Kejati Sumsel Sisir Puing Proyek Rp330 Miliar, Pasar Cinde Kini Jadi Hutan Beton Tak Bertuan

Jaksa Kejati Sumsel Sisir Puing Proyek Rp330 Miliar, Pasar Cinde Kini Jadi Hutan Beton Tak Bertuan

Jaksa Kejati Sumsel Sisir Puing Proyek Rp330 Miliar, Pasar Cinde Kini Jadi Hutan Beton Tak Bertuan--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Kondisi memprihatinkan Pasar Cinde Palembang yang mangkrak sejak 2019 akhirnya mendapat perhatian serius dari Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel).

Kamis pagi, 19 Juni 2025, sekitar pukul 09.00 WIB, tim Jaksa Penyidik Bidang Tindak Pidana Khusus Kejati Sumsel turun langsung meninjau lokasi proyek yang sempat digadang-gadang sebagai pusat perbelanjaan modern pertama bernuansa tematik di Sumatera.

Bersama perwakilan Tim Cagar Budaya dan sejumlah mahasiswa, para jaksa menyisir setiap sudut pasar yang kini tak ubahnya hutan beton terbengkalai.

Dari bagian belakang, mereka mendapati sejumlah tiang pancang dan pasak bumi tertutup semak belukar, genangan air seperti kolam liar, hingga kondisi lingkungan yang jauh dari layak.

BACA JUGA:Diselimuti Semak, Bau Pesing hingga Coretan Tangan Jahil Warnai Mangkraknya Mega Proyek Pasar Cinde

BACA JUGA:Giliran Ajudan Harnojoyo Diperiksa Kejati Sumsel Dalam Penyidikan Korupsi Pasar Cinde Palembang

Di sisi depan bangunan, deretan kios yang seharusnya menjadi denyut ekonomi warga kini terbengkalai.

Beberapa, tampak sudah dijadikan tempat pembuangan sampah dan bahkan lokasi buang air kecil oleh oknum tak bertanggung jawab.


Kondisi terkini pilar cendawan Pasar Cinde aset cagar budaya yang rusak--

Aroma menyengat tercium tajam, menambah kesan kumuh di tengah kota yang seharusnya menjadi etalase kemajuan.

"Sering dijadikan tempat orang buang air kecil, makanya bau pesing," ungkap seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di lokasi.

Tak berhenti di situ, peninjauan berlanjut ke lantai dua bangunan. Di sini, sisa-sisa puing dan material bangunan berserakan, seolah menjadi monumen bisu dari proyek ambisius bernilai Rp330 miliar itu.

Di salah satu dinding, sebuah tulisan mencolok berbunyi "The First Thematic Mall in Sumatera" ironisnya, slogan ini kini lebih mirip satire ketimbang lambang kebanggaan.

BACA JUGA:FJT Komut PT Magna Beatum Diperiksa Kejati Sumsel, Korupsi Proyek Pasar Cinde Makin Disorot

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait