Sosok Harnojoyo Pejuang Subuh Berjamaah, Penggerak Kebersihan Kota yang Tersandung Kasus Korupsi Pasar Cinde

Harnojoyo, mantan penggerak gotong-royong dan Subuh berjamaah Palembang, kini resmi ditahan terkait kasus korupsi Pasar Cinde. Harno juga Manusia.--
PALEMBANG- SUMEKS.CO- Sejumlah Grup WhatsApp (WA), Tiktok, dan Instagram, berseliweran mengenai Mantan Wako Palembang Harnojoyo Berstatus Tersangka. Banyak yang keget, dan kecewa bahkan Tak percaya.
Mulailailah warga dan jemaah searching ke google. Dan nama Harnojoyo benar menjadi trending perbincangan hangat warga di Kota Palembang dan Sumatera Selatan (Sumsel).
Benar adanya. Ditemukan, mantan Wali Kota Palembang dua periode itu resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi revitalisasi Pasar Cinde Palembang oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel.
Penetapan Harnojoyo tersangka menyebar cepat di berbagai plaform media. Pasalnya, selama ini Harnojoyo dikenal sebagai figur religius, sederhana, dan dekat dengan masyarakat.
Dan kepada warga Palembang, Mantan Wako H Harnojoyo telah meminta Maaf.
Siapa sebenarnya sokok Harnojoyo?
Bagaimana perjalanan hidup Sosok Harnojoyo yang dikenal sebagai pejuang Subuh berjemaah, dari masjid ke masjid dan penggerak kebersihan got dana nak sungai di Palembang ini bisa masuk pusaran kasus dugaan Korupsi yang kini tengah tangani Kejati Sumsel?
BACA JUGA:Terungkap, Harnojoyo Perintahkan Bongkar Pasar Cinde Usai Terima Aliran Dana Plus Kasih Diskon
BACA JUGA:SIMAK, 3 Alasan Kejati Sumsel Tetapkan Harnojoyo Tersangka, Nomor 2 Tak Bisa Mengelak
Pejuang bersih-bersih got dan aliran sungai Palembang untuk hindari banjir.--
Perjalanan Hidup Harnojoyo: Dari Anak Petani Kopi ke Pucuk Pimpinan Kota Palembang. H. Harnojoyo, S.Sos., lahir di Tanjung Sakti, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, 18 September 1967.
Sosok Harnojoyo adalah anak dari pasangan H. Sapril dan Hj. Ruhinah. Semasa kecil, Harnojoyo dikenal sebagai sosok sederhana, pekerja keras, dan peduli lingkungan.
Ternyata, kebiasaan bergotong-royong sudah ia jalani sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Setiap akhir pekan, Harnojoyo kecil diajak neneknya membersihkan lingkungan sekitar rumah dan membantu merawat kebun kopi keluarga di kaki Gunung Dempo.
Nilai keikhlasan, tanggung jawab, dan gotong-royong itu yang kemudian tertanam dalam diri Harnojoyo hingga dewasa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: