Sengaja Tabrakan ke Mobil Debt Collector, Propam Polda Sumsel Tegaskan Status Mobil Aiptu FN, Simak!

Sengaja Tabrakan ke Mobil Debt Collector, Propam Polda Sumsel Tegaskan Status Mobil Aiptu FN, Simak!

Mobil Toyota Avanza warna putih dengan nopol B 1919 DTT, yang diduga palsu milik Aiptu FN kini masih diamankan di Polda Sumsel. Foto: edho/sumeks.co--

Sementara, Rizal Syamsul SH MH mengatakan agenda pada hari ini, masih dalam pemeriksaan Aiptu FN di Bid Propam dan termasuk pemeriksaan di Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel.

"Ya, hari ini masih ada agenda seperti kemarin dan kami dapat informasi pihak DC diundang juga atas laporan kita diklarifikasi, dipangil penyidik," ujar Rizal melalui pesan singkat WhatApps saat dikonfirmasi Selasa 26 Maret 2024 siang.

Bid Propam Polda Sumsel menyatakan Aiptu FN oknum polisi yang melakukan penembakan dan penganiayaan terhadap debt collector resmi bersalah.

BACA JUGA:Debt Collector Ditangkap Lemes Seperti Kucing Kecebur Got, Direskrimum: Kemarin Macan, Sekarang Jadi Kucing

BACA JUGA:Tagih Cicilan di Parkiran Mall di Palembang, 2 Debt Collector Ditembak dan Ditusuk oleh Oknum Polisi

Aiptu FN yang merupakan personel Sat Samapta Polres Lubuklinggau itu, telah terbukti melanggar kode etik kepolisian.

"Dari pemeriksaan awal telah menghasilkan bukti yang cukup terkait pelanggaran kelembagaan, etika kemasyarakatan, dan etik kepribadian," ujar Kabid Propam Polda Sumsel, Kombes Pol Agus Halimudin SIK saat memberikan keterangan resmi di Mapolda Sumsel pada Senin 25 Maret 2024 kemarin.

Menurut Agus, Aiptu FN juga mengakui melakukan tindakan melanggar hukum dengan menembak dan menganiaya dua debt collector.

BACA JUGA:Terbuki Melanggar Kode Etik, Aiptu FN Oknum Polisi yang Tembak dan Aniaya Debt Collector Resmi Ditahan

BACA JUGA: Kedatangan Aiptu FN Disambut Demo Berantas Debt Collector dan Ucapan Karangan Bunga untuk Polda Sumsel

"Aiptu FN akan menjalani penempatan khusus (patsus) selama 30 hari ke depan," tandas Agus.

Sementara, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto dengan tegas mengatakan saat kejadian, Aiptu FN mengaku panik karena harus menghadapi 12 orang yang tidak dikenal.

"Saya sempat bertemu dengan saudara FN, mengapa dia melakukan itu? Yang pertama karena untuk melindungi keselamatan keluarganya," terang Sunarto. 

"Saat kejadiann, ada istri dan 2 orang anaknya yang saat dihadang oleh 12 orang yang diduga debt collector, dengan menggedor kaca mobil dan memaksa kunci mobil sehingga ada upaya untuk melindungi keluarga yang bersangkutan," tambah Sunarto. 

BACA JUGA:Tiba di Polda Sumsel, Aiptu FN Oknum Polisi yang Tembak Debt Collector Langsung Serahkan Barang Bukti Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: