UPPB di Kabupaten OKI Bertambah, Hindari Tengkulak dan Untungkan Petani

UPPB di Kabupaten OKI Bertambah, Hindari Tengkulak dan Untungkan Petani

Petani karet di OKI menjual karet di salah satu UPPB, guna hindari tengkulak. Foto: dokumen/sumeks.co--

BACA JUGA:Hindari Tengkulak, Unit Pengolahan Pemasaran Bokar OKI Bertambah 5

"Jadi kalau kualitas karet bagus maka jelas harga karetnya juga tinggi. Jadi petani untung," ucapnya. 

Dikatakannya, dengan adanya  UPPB yang telah terbentuk, agar masyarakat khususnya petani menjual hasil panen karet ke UPPB dan bukan kepada tengkulak. 

Dimana adaya unit UPPB ini, ditegaskan Zulkarnain, untuk harga karet yang diterima atau dijual petani sesuai dengan harga pasaran.

Sambungnya, selama ini  masih banyak petani karet menjual ke tengkulak padahal dengan harga rendah. Maka oleh karena itu UPPB dibentuk untuk mempermudah petani dan menguntungkan petani. 

BACA JUGA:Polsek Cengal Datangi SMPN 2, Berikan Edukasi Tertib Lalu Lintas, Salah Satunya Knalpot Brong

Adapun UPPB yang telah terbentuk dan dimanfaatkan masyarakat petani karet dan aktif yaitu di Kecamatan Pedamaran Timur, Desa Gading Raja dan Tanjung Makmur. 

"Untuk UPPB yang telah terbentuk juga  sebelumnya yaitu di Kecamatan Lempuing Lempuing Jaya, Mesuji, Mesuji Raya, Teluk Gelam, Tanjung Lubuk, Pedamaran dan Pedamaran Timur serta Pangkalan Lampam," jelasnya.

Menurut dia, adanya UPPB ini maka dapat mengubah pola pikir petani karet jangan lagi menjual hasil karet ke tengkulak. Jadi dengan begitu dapat memutus mata rantai tengkulak untuk ambil karet rakyat.

Dia menambahkan, persyaratan lainnya dalam pembentukan UPPB adalah memiliki bangunan dan sarana kerja peralatan pengolahan sederhana. 

Termasuk  adanya tenaga teknis UPPB. Ini diajukan oleh kelompok tani dimana satu kelompok tani beranggotakan 15-30 orang petani karet. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: