UPPB di Kabupaten OKI Bertambah, Hindari Tengkulak dan Untungkan Petani
Petani karet di OKI menjual karet di salah satu UPPB, guna hindari tengkulak. Foto: dokumen/sumeks.co--
KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mata pencariannya rata-rata merupakan petani. Perkebunan dengan komoditi karet dan kelapa sawit.
Guna menghindari tengkulak dan menguntungkan petani, pemerintah Kabupaten OKI membentuk Unit Pengolahan Pemasaran Bokar (UPPB).
UPPB ini diperuntukkan petani karet yang ada di Kabupaten OKI. Rupanya di tahun 2023 lalu UPPB bertambah sebanyak 3 unit.
"Alhamdulillah setiap tahun selalu saja ada UPPB baru seperti tahun 2023 kemarin bertambah 3 unit UPPB," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten OKI Dedi Kurniawan SSTP melalui Kepala Bidang Penyuluhan Pengolahan dan Pemasaran, Zulkarnain SP MSi.
BACA JUGA:Tambah Empat UPPB, Hindari Tengkulak
Diungkapkan Zulkarnain, untuk 3 unit UPPB itu adalah terdapat di Desa Air Pedara sebanyak 2 unit UPPB dan 1 unit di Desa Rambai semuanya Kecamatan Pangkalan Lampam. Sehingga jumlah total UPPB di Kabupaten OKI sebanyak 23 unit.
"Setiap tahunnya selalu bertambah jumlah UPPB, rata-rata penambahan 3 hingga 4 unit," ucapnya, kepada SUMEKS.CO, Rabu 24 Januari 2024.
Lanjutnya, seperti tahun sebelumnya yaitu 2022 juga bertambah. Di Desa Talang Daya dan Rankui Kecamatan Pedamaran.
Di tahun depan untuk UPPB ini juga bakal direncanakan dibentuk. Tetapi dilakukan pembinaan terlebih dahulu. Dengan tujuan tepat sasaran yakni bermanfaat untuk masyarakat Desa tersebut.
BACA JUGA:Memutus Mata Rantai Tengkulak, Bentuk 16 UPPB
Zulkarnain menegaskan, dalam pembentukan UPPB ini sendiri harus berdasarkan persyaratan. Sehingga bukan serta merta membentuk UPPB.
"Syarat untuk membentuk UPPB di Desa yaitu yang jelas banyak petani karet nya. Lalu memenuhi syarat dengan luas lahan karet 100 hektar minimalnya," jelasnya.
Lalu, masih dikatakan Zulkarnain, untuk kwalitas karet disana belum memenuhi standar sesuai anjuran pemerintah. Terpenting antusias masyarakat untuk memperbaiki mutu karet agar harga mengikuti harga pasaran.
Ini dimaksudnya harga jual karet dengan sesuai harga pasaran. Jadi harga karet tidak dibeli murah. Maka dengan begitu masyarakat atau petani karet diuntungkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: