Kesabaran Rasulullah SAW Dalam Menghadapi Penduduk Kota Tha’if Pada Masa Jahiliyah
Ilustrasi--net
SUMEKS.CO - Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendapat penolakan ketika berdakwah di Thai’if.
Kisah ini menjadi salah satu kisah paling fenomenal dan penuh air mata ketika dibacakan kembali oleh umat Islam.
Tha’if sendiri merupakan kota terbesar ketiga setelah Makkah dan Madinah, jaraknya dengan Kota Makkah sekitar 75 mil.
Kota Tha’if didiami oleh suku Tsaqif atau Bani Tsaqif yang menyimpan sejarah keislaman pada masa Rasulullah SAW.
BACA JUGA:Kisah Abu Ubaidah Bin Jarrah Masuk Islam hingga Menjadi Kepercayaan Nabi Muhammad SAW
Mengutip dari Buku Sirah Nabawiyah karya Abul Hasan Ali al-Hasani an-Nadwi, Tha’if diambil dari nama pagar atau tembok yang mengelilingi kota.
Tha’if ditempati oleh pemuka kaum Quraisy yang membangun istana-istana dan para orang kaya.
Sayangnya, kekayaan yang melimpah ini justru mengakibatkan kerusakan moral pada masyarakat Tha’if.
Orang kaya yang tinggal di kota Tha’if senang sekali melakukan tindakan riba, mabukk-mabukan dan zina.
BACA JUGA:The First Muslimah Nurse, Kisah Sahabat Wanita yang Menjadi Perawat Pertama dalam Sejarah Islam
Kota Thaif memiliki sumber air yang melimpah ruah, kondisi tanah yang subur serta pepohonan yang berbuah dengan lebat.
Terutamanya buah anggur sehingga banyak pembuatan khamr atau minuman anggur di Kota Tha’if bahkan masih berlangsung hingga sekarang.
Suku Bani Tsaqif menjadi salah satu suku terbesar di Jazirah Arab dan diakui kekuatan serta kekayaannya.
Hal ini membuat orang-orang dari suku Bani Tsawif memegang kepemimpinan di kota Tha’if.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: