Kesabaran Rasulullah SAW Dalam Menghadapi Penduduk Kota Tha’if Pada Masa Jahiliyah
Ilustrasi--net
BACA JUGA: Afrika Selatan Sang Najasyi Baru, Mengingat Kembali Sejarah Raja Adil yang Menolong Kaum Muslimin
Kondisi kota penduduk Tha’if kurang lebih sama seperti kondisi di Makkah yaitu menyembah patung.
Alasan inilah yang membuat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengunjungi Kota Tha’if untuk menyampaikan dakwah Islam.
Namun sayangnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam justru mendapat perlakuan buruk dari penduduk setempat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi ke Tha’if bersama Zaid bin Haritsah, keduanya mendapat perlakuan yang buruk.
Tiga pembesar Tha’if yang ditemui Rasulullah untuk diajak kepada agama islam menolak keras dan membujuk orang-orang bodoh serta para budak meneriaki beliau.
Tidak hanya itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Haritsah juga dilempari batu dan dikejar-kejar bak orang gila.
Orang-orang dari Tha’if baru berhenti melempari keduanya dengan batu ketika Rasulullah SAW dan Zaid masuk ke kebun milik Utbah dan Syaibah dari Suku ‘Abd Syams.
Ketika beristirahat di bawah kebun anggur, seorang budak bernama Addas yang beragama Nasrani dan memberikan anggur kepada Rasulullah SAW dan Zaid bin Haritsah.
BACA JUGA:Justice League In Real Life, Liga Keadilan Dunia Nyata Bukti Gemilangnya Sejarah Islam
Perlakuan penduduk Tha’if kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat marahnya malaikat penjaga gunung.
Malaikat penjaga gunung pun meminta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar berdo’a sehingga gunung akan ditimpakan kepada penduduk Tha’if tersebut.
Namun kesabaran dan kerendahan hati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat beliau menolak hal tersebut.
Dalam HR. Bukhari, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku berharap agar kelak Allah menjadikan keturunan mereka orang-orang yang menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: