Kisah Sahabat Tuna Netra yang Membuat Rasulullah Muhammad SAW Mendapat Teguran dari Allah SWT

Kisah Sahabat Tuna Netra yang Membuat Rasulullah Muhammad SAW Mendapat Teguran dari Allah SWT

Sahabat nabi Abdullah bin Ummi Maktum yang tuna netra.--dok : sumsek.co

SUMEKS.CO – Sahabat Rasulullah SAW memiliki keutamaan tersendiri karena kelebihan yang dimiliki. Salah satu sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini adalah Abdullah Ummi Maktum.

Sahabat ini masih memiliki hubungan saudara dengan istri pertama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Khadijah binti Khuwailid.

Diketahui bahwa ibu dari Abdullah bin Ummi Maktum adalah saudara kandung dari ibu yang melahirkan Khadijah binti Khuwailid.

Abdullah bin Ummi Maktum memiliki nama lengkap yaitu Abdullah bin Qais bin Zaidah bin Al-Asham.

BACA JUGA:Nasihat Ustadz Felix Siauw Tentang Cara Memilih Pasangan, Biar Nggak Nyesel Setelah Menikah

Abdullah bin Ummi Maktum adalah sahabat yang memiliki kekurangan. Beliau adalah seorang tuna netra, akan tetapi kekurangannya tidak mengurangi keinginannya untuk memeluk dan mempelajari agama islam.

Meskipun dalam kondisi buta, Abdullah bin Ummi Maktum adalah sosok yang pemberani serta memiliki suara yang indah.

Beliau termasuk as-sabiqun al-awwalun (orang yang pertama masuk islam) diantara tujuh orang yang berani menampakkan keislamannya di periode awal dakwah di Makkah.

Abdullah bin Ummi Maktum adalah muadzin kedua setelah Bilal bin Rabbah. Ibnu Maktum ini pergi ke Madinah setelah perang badar.

BACA JUGA: Stop Mencela Makanan! Begini Adab yang Rasulullah Ajarkan Pada Makanan yang Tidak Kita Sukai

Abdullah bin Ummi Maktum juga pernah ditugaskan mengimami shalat jama’ah umat muslim di Madinah ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi ke medan perang.

Selama hidupnya, Abdullah bin Ummi Maktum memiliki status sosial yang biasa-biasa saja.

Akibat dari kekurangan yang ada pada Abdullah bin Ummi Maktum, beliau mendapat keringanan untuk tidak mengikuti pertempuran dalam membela islam.

Sebagai seorang muslim yang taat, Abdullah bin Ummi Maktum sebenarnya sangat ingin mati syahid melalui pertempuran.

BACA JUGA: Jangan Sampai Tabarruj! Begini Adab Perempuan Muslim dalam Berhias

Meski begitu pada akhir kisah hidupnya, Abdullah bin Ummi Maktum ini mengikuti pertempuran.

Pertempuran yang diikutinya adalah pertempuran Al-Qadisiyah dibawah komando Sa’ad bin Abi Waqqash dan mendapatkan mati syahid sebagaimana yang dicita-citakan.

Selain aksi heroik Abdullah bin Ummi Maktum dalam mengikuti pertempuran Al-Qadisiyah.
Ada kisah terkenal mengenai Abdullah bin Ummi Maktum yang terabadikan dalam sejarah.

Kisah ini tentang teguran dari Allah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena telah mengabaikan Abdullah bin Ummi Maktum.

BACA JUGA:Dajjal, Tantangan Besar Perempuan Akhir Zaman, Bagaimana Cara Menghadapinya?

Saat itu Abdullah bin Ummi Maktum mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak mempelajari Al-Qur’an.

Saat itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berbicara dengan petinggi Quraisy yang diharapkan keislamannya.

Petinggi Quraisy yang saat itu sedang berbicara dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diantaranya adalah Utbah bin Rabi’ah, Abbas bin Abdul Muthalib, dan Abu Jahal bin Hisyam sebagaimana yang tercantum dalam riwayat Anas bin Malik.

Saat itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memang sedang gencar dan giat berdiplomasi dengan para tokoh kafir.

BACA JUGA:Ulama Ingin Segera Akhiri Tahun 2023, Tak Sabar Nantikan Peristiwa Besar untuk Umat Islam di 2024, Ada Apa?

Rasulullah berusaha mengajarkan kepada mereka mengenai agama Allah serta menarik mereka agar masuk islam.

Pertemuan itu disebut-sebut memang sangat diharapkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berbicara di depan para tokoh tersebut sebagaimana maksud kedatangannya memang untuk menyebarkan ajaran islam.

Ditengah pertemuan, Abdullah bin Ummi Maktum datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

BACA JUGA:Bisa Dilakukan Sendiri! Begini Tata Cara dan Doa Ruqyah Syariyyah Usir Penyakit Non Medis

Ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berdiskusi mengenai ajaran islam dan mencoba mengambil hati pemuka Quraisy ini agar masuk ke dalam perbuatan yang benar.

Abdullah bin Ummi Maktum datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kerewelannya.

Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mengidam pertemuan ini dan enggan melewatkannya.

Dalam pertemua ini beliau juga dapat bertemu dengan ayah dari panglima tempur terbaik Khalid bin Walid yaitu Walin bin Al-Mughirah.

BACA JUGA:1 Jumadil Akhir Jatuh Pada 14 Desember 2023, Ada 6 Peristiwa Bersejarah Umat Islam Didalamnya, Apa Saja?

Kesempatan ini tentu tidak akan disia-siakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kedatangan Abdullah bin Ummi Maktum ini tentu sedikit mengganggu Rasulullah dalam tujuan dakwahnya.

Dalam riwayat, Abdullah ini datang secara tiba-tiba dan memotong pembicaraan Nabi Muhammad dengan petinggi Quraisy ini.

“Ya Rasulullah, ajarkan kepadaku ayat-ayat yang telah Tuhan ajarkan kepada engkau. Berilah aku petunjuk” kata Ibnu bin Maktum.

BACA JUGA:Malaikat Rahmat Tidak Mau Masuk ke Rumah Seperti Ini! Berikut Ciri-Cirinya

Nabi Muhammad pun memandang Abdullah namun beliau segera memalingkan wajah dan kembali menghadapi para pembesar kafir Quraisy.

Abdullah pun tetap keukeh meminta kepada Nabi Muhammad untuk diajarkan mengenai Al-Qur’an.

Namun karena Rasulullah SAW mengabaikan Abdullah yang ingin belajar islam, Rasulullah mendapat teguran dari Allah lewat turunnya ayat.

QS. ‘Abasa : 1-11 merekam kejadian tersebut,

BACA JUGA:13 Desember 2023 Matahari-Bulan Terbit Serentak dengan Hujan Meteor, Langit Gelap Tanpa Cahaya, Pertanda Apa?

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, Karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa) atas dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan”

Maksud teguran Allah ini adalah agar Nabi Muhammad dan umatnya kelak lebih mendahulukan orang-orang yang sudah pasti dan bersungguh-sungguh dalam islam. Sedang ketiga pemuka Quraisy tersebut belum dapat dipastikan menerima islam atau tidak.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: