Telinga Berdenging Bukan Sedang Digosipkan Tetangga! 1.400 Tahun Lalu Rasulullah Sudah Membahasnya
Fenomena telinga berdenging sudah menjadi pertanyaan umum bagi banyak orang, ada yang mengira sedang digosipkan tetangga. --
SUMEKS.CO - Fenomena telinga berdenging sudah menjadi pertanyaan umum bagi banyak orang, ada yang mengira sedang digosipkan tetangga.
Namun menariknya, 1.400 tahun yang lalu, Nabi Muhammad SAW, sudah membahas fenomena berdenging ini. Nabi Muhammad mengajarkan jika seseorang mengalami telinga berdenging, itu berarti mereka berada di tingkatan tertinggi di alam roh.
Dalam pandangan medis, telinga berdenging atau tinitus adalah suatu kondisi yang dialami 15 hingga 20 persen populasi, terutama pada lansia.
Dari sisi ajaran Islam, ada sejumlah ulama yang berpendapat, jika telinga berdenging merupakan panggilan dari Rasulullah.
Ada beberapa hadist yang menjadi dalil dari pendapatan ulama ini, ada yang berpendapat jika telinga berdenging baiknya membaca salawat kepada Nabi Muhammad.
"Jika telinga salah seorang diantara kalian berdenging, maka hendaklah Ia mengingat (Rasulullah SAW), membaca salawat kepadaku, dan mengucapkan : dzakarallahu man dzakarani bikhairin (semoga Allah SWT mengingat orang yang mengingatku dengan kebaikan,". (HR Al Hakim, Ibn as Sinni, at Thabrani).
Hadist tersebut menjadi landasan beberapa ulama mengartikan jika telinga berdenging merupakan panggilan dari Rasulullah.
Seorang sufi memandang fenomena telinga berdenging ditafsirkan sebagai tanda komunikasi antara manusia dengan alam semesta, atau antara manusia dengan Allah SWT.
BACA JUGA:Mengenang Peristiwa Pertempuran Qadisiyah, Ketika Negara Adidaya Tertunduk Dihadapan Para Mujahid
Telinga berdenging juga memiliki kemiripan dengan tanda melalui mimpi, Rasulullah pernah bersabda, siapapun yang bermimpi bertemu dengannya, sebenarnya telah melihat kebenaran.
Namun kadang-kadang kejelasan dalam mimpi dapat dipengaruhi oleh pemahaman kita tentang hakikat nabi dan kecintaan kita terhadapnya.
Jika kita belum memahami dengan baik hakikat nabi, maka pengelihatan kita dalam mimpi dapat menjadi kabur. Namun Rasulullah menegaskan, bahwa diakhir zaman bahwa hampir semua mimpi orang yang beriman adalah benar.
Namun beberapa orang berpendapat hadist yang merujuk pada fenomena telinga berdenging tidak dapat dipertanggungjawabkan. Imam Al Bukhori menyatakan,bahwa perawi hadist tersebut adalah perawi yang tidak bisa diterima hadistnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: