Kisah Abu Ubaidah Bin Jarrah Masuk Islam hingga Menjadi Kepercayaan Nabi Muhammad SAW

SUMEKS.CO - Abu Ubaidah bin Jarrah berasal dari Bani al-Harith ibn Fihr, disebut juga Balharith dari suku Quraisy, salah satu bani yang menetap di Mekah.

Ayahnya bernama Abdullah bin Jarrah, termasuk salah satu pemimpin suku Quraisy dalam Perang Fijar melawan pengembara Hawazin pada akhir abad ke-6 Masehi. 

Abu Ubaidah lahir sekitar tahun 583 M. Sebelum memeluk Islam, dirinya dikenal sebagai salah satu bangsawan Quraisy dengan reputasi pemberani dan sosok yang rendah hati.

1. Kisah Hijrah Abu Ubaidah bin Jarrah 

BACA JUGA:The First Muslimah Nurse, Kisah Sahabat Wanita yang Menjadi Perawat Pertama dalam Sejarah Islam

Memasuki tahun 611 M, Nabi Muhammad SAW mulai mengajarkan keesaan Tuhan kepada masyarakat Mekah. 

Beliau mengawali dakwah Islam dengan mengajak para sahabat dan kerabat terdekatnya terlebih dahulu. 

Sedangkan Abu Ubaidah bin Jarrah adalah orang yang masuk Islam sehari setelah Abu Bakar memeluk Islam, melalui ajakan Abu Bakar pada tahun 611 M yang mana usianya sudah 28 tahun.

Waktu itu Abu Ubaidah mendatangi Nabi Muhammad SAW bersama-sama dengan Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Mazh’un dan Arqam bin Abi Arqam untuk mengucapkan syahadat di hadapan beliau.

BACA JUGA: Afrika Selatan Sang Najasyi Baru, Mengingat Kembali Sejarah Raja Adil yang Menolong Kaum Muslimin

Tidak terkecuali seorang pun, Abu Ubaidah juga mengalami pengalaman pahit yang dialami umat Islam di Mekah dari awal hingga akhir. 

Sama halnya seperti umat Islam periode Mekah awal lainnya, Abu Ubaidah menanggung hinaan dan penindasan oleh kaum Quraisy.

Pada tahun 623 M, ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah, Abu Ubaidah juga merupakan salah seorang yang ikut hijrah. 

Setibanya Nabi Muhammad SAW di Madinah, beliau menyaudarakan Muhajirin dengan Anshar, itulah mengapa Muhammad bin Maslamah dengan Abu Ubaidah bersaudara seiman.

Sumber: