Fakta Mengejutkan! Al-Zaytun Laboratorium Pemerintah Zaman Dulu, Mustahil Dibubarkan

Fakta Mengejutkan! Al-Zaytun Laboratorium Pemerintah Zaman Dulu, Mustahil Dibubarkan

Salah satu fakta yang mengejutkan, yakni, tentang Ponpes Al-Zaytun Indramayu yang merupakan laboratorium Pemerintah zaman dulu. --

SUMEKS.CO - Satu demi satu fakta tentang Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu terungkap. Salah satu yang mengejutkan, yakni, tentang Ponpes Al-Zaytun Indramayu yang merupakan laboratorium Pemerintah zaman dulu. 

Pernyataan itu disampaikan oleh seorang pria, yang kini videonya beredar luas di media sosial Snack Video. Salah satu akun yang mengunggah video itu adalah ID: zhhqv512, pada 24 Juli 2023.

Pada video berdurasi 1 menit 49 detik itu, pria itu menyebut bahwa Ponpes Al-Zaytun Indramayu sangat sulit untuk dibubarkan. Karena, pria itu mengungkapkan beberapa fakta tentang Ponpes Al-Zaytun Indramayu. 

"Al-Zaytun itu nggak mungkin dibubarin. Bagaimana pun ceritanya nggak akan dibubarin," tegasnya. 

BACA JUGA:Muncul Parodi Demo Ponpes Al Zaytun, Mak Lampir Hingga Nyi Roro Kidul Pun Ikut Diseret

Mau se-sesat apapun yang dilakukan Ponpes Al-Zaytun Indramayu, kata pria itu, Ponpes Al-Zaytun Indramayu tetap akan berdiri kokoh dan tidak akan bergeming sedikitpun. Karena, merupakan produk pemerintah.

"Meskipun sudah viral seperti sekarang, dia akan tetap bertahan. Karena, Al-Zaytun itu adalah laboratorium pemerintah zaman dulu," terangnya. 


Salah satu yang mengejutkan, Ponpes Al-Zaytun Indramayu yang merupakan laboratorium Pemerintah zaman dulu.--

Lalu, pria itu pun menyebut bahwa di era Indonesia merdeka terdapat tiga faksi yang ada di Indonesia. Pertama, kelompok tengah yakni nasionalis. Kedua, kelompok religius, dan kelompok kiri. 

"Ketika orde lama berakhir, faksi-faksi yang tiga itu diberantemin," sebutnya.

BACA JUGA:Menteri Agama Malaysia Dikabarkan Tarik Santrinya dari Al Zaytun, Pasca Disebut Sesat, Bandingkan dengan Yaqut 

Dan akhirnya, faksi kiri yang merupakan komunis atau PKI itu dihancurkan. Adapun cara penghancuran PKI pada waktu itu adalah kolaborasi antara pemerintah dengan militer, serta para santri.

"Akhirnya habislah itu PKI," ujarnya. 

Kemudian, faksi kanan yaitu Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) juga ikut dihabisi. Adapun cara menghabisinya, berbeda dengan PKI yang hanya butuh waktu dua hari untuk menghancurkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: