Sejarah Suku Palembang dan Ciri Khas Suku Palembang
-istockphoto.com-
Setiap kamar dalam Rumah Limas diatur berdasarkan penghuninya, yaitu. usia, jenis kelamin, bakat, pangkat dan martabat.
Tingkat pertama disebut pagar tenggalung, yang digunakan sebagai tempat penerimaan tamu.
BACA JUGA:13 Pejabat Administrator OKI Dinyatakan Kompeten Akan Dilantik, Ini Daftarnya
Tingkat kedua disebut jogan, yaitu tempat yang digunakan sebagai tempat pertemuan keluarga laki-laki.
Lantai tiga diperuntukkan bagi tamu undangan khusus pada saat pemilik rumah melakukan berbagai kegiatan.
Tingkat keempat diperbolehkan untuk kakek-nenek atau tamu yang lebih tua.
Tingkat terakhir, yaitu gegajah yang memiliki ruangan terluas dan hanya dapat diakses oleh orang-orang mempunyai kedudukan tinggi dalam keluarga.
BACA JUGA:Nataru 2023, Tiket Pesawat Melambung, Rute Palembang Jakarta Surabaya
Bahasa yang digunakan masyarakat suku Palembang adalah bahasa Melayu dengan dialek lokal. Bahasa Palembang sering digunakan untuk komunikasi sehari-hari.
Bahasa lain seperti Komering, Rawas, Musi, Pasemah dan Semendo juga dituturkan. Bahasa memiliki dua tingkatan, yaitu bahasa halus dan bahasa sehari-hari.
Bahasa halus disebut bebaso dan bahasa sehari-hari disebut baso.
Kesenian dan kebudayaan suku Palembang
BACA JUGA:Kader Posyandu Kecamatan Kemuning Palembang Ikuti Pelatihan Pencegahan Stunting
Alat musik tradisional merupakan bagian dari seni budaya masyarakat Palembang. Alat musiknya antara lain gambus, ganggong, tenun.
Selain itu juga terdapat tarian tradisional yaitu tari Gending Sriwijaya, tari tenun songket, tari Tanggai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: