Modus Atur Skenario Kasus Korupsi, Oknum Pengacara di Palembang Jadi Tersangka Dugaan Perintangan Penyidikan

Modus Atur Skenario Kasus Korupsi, Oknum Pengacara di Palembang Jadi Tersangka Dugaan Perintangan Penyidikan

Asisten Pidana Khusus Kejati Sumsel Umaryadi SH MH (tengah) saat menyampaikan rilis penetapan dua tersangka perintangan penyidikan dalam skandal korupsi internet desa Muba--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Untuk pertama kalinya, tim penyidik Pidana Khusus Kejati Sumsel menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan perintangan penyidikan atau obstruction of justice pada perkara korupsi jaringan internet desa di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Salah satu tersangkanya merupakan oknum pengacara berinisial MO, yang diduga kuat mengatur skenario agar kliennya lepas dari jerat hukum.

MO ditetapkan sebagai tersangka bersama MA, mantan terdakwa yang telah divonis bersalah dalam kasus korupsi proyek pengadaan jaringan internet desa tahun anggaran 2019-2020.

Penetapan ini disampaikan langsung oleh Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Sumsel, Umaryadi SH MH, dalam konferensi pers yang digelar Senin, 2 Juni 2025.

BACA JUGA:Proyek Pokir Kunker Eks Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati Jadi 'Pintu Masuk' Skandal Korupsi PUPR Banyuasin

BACA JUGA:Lebih dari Selusin Saksi, Mayoritas Mantan Pejabat Dalam Pusaran Skandal Korupsi Pasar Cinde Palembang

"Ini merupakan bentuk pengembangan perkara. Dari hasil penyidikan terungkap bahwa tersangka MO melakukan pengkondisian agar MA, yang saat itu menjadi salah satu tersangka korupsi, bisa lolos dari jerat pidana," ujar Umaryadi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, MO diduga membuat skenario seolah-olah MA tidak terlibat dalam tindakan korupsi pengelolaan dan instalasi jaringan internet desa.


Kejati Sumsel tetapkan dua tersangka kasus perintangan penyidikan dalam skandal korupsi internet Muba--

Skema manipulasi itu mulai terkuak setelah tim penyidik Kejati Sumsel mencium adanya skenario yang dimainkan keduanya, sehingga dakwaan yang dibuat bukanlah fakta sebenarnya.

"MO dan MA bekerja sama menyusun skenario untuk menutupi peran MA dalam proyek korupsi tersebut. Tujuannya jelas, agar fakta hukum di pengadilan tidak mencerminkan kejadian yang sesungguhnya," tegas Umaryadi.

BACA JUGA:Deretan Skandal Korupsi Mengguncang Bank BNI, Mulai dari Kredit Fiktif hingga Manipulasi Sistem Internal

BACA JUGA:Pasar Cinde Palembang: Jejak Sejarah yang Kini Diterpa Badai Skandal Korupsi

Atas perbuatannya, kedua tersangka kini resmi ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Tipikor Pakjo Palembang untuk 20 hari ke depan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait