Cuma 10 Menit, Salat Tarawih di Ponpes Mambaul Hikam Blitar Dinobatkan Tarawih Tercepat di Dunia

Cuma 10 Menit, Salat Tarawih di Ponpes Mambaul Hikam Blitar Dinobatkan Tarawih Tercepat di Dunia

Cuma 10 Menit, Shalat Tarawih di Ponpes Mambaul Hikam Blitar Ini Dinobatkan Sebagai Tercepat di Dunia--

SUMEKS.CO - Salat tarawih di Pondok Pesantren Mambaul Hikam Mantenan Undanawu Kabupaten Blitar dinobatkan jadi salat tarawih tercepat di dunia. Fenomena ini jadi sorotan warganet, hingga populer di berbagai media sosial.

Pasalnya, yang selain tercepat tradisi salat tarawih yang dilakukan warga sekitar pesantren hanya berlangsung selama 10 menit saja.

Meski dikategorikan salat tarawih tercepat di Indonesia, namun ternyata tidak ada protes yang muncul dari ulama ataupun warga setempat.

Dihimpun dari berbagai sumber, Minggu 17 Maret 2024 ternyata tradisi salat tarawih di Pesantren tersebut telah berlangsung sejak ratusan tahun silam.

BACA JUGA:Ponpes Al Fatah Temboro Jawa Timur Gelar Salat Tarawih Terlama Durasi 8 Jam, Banjir Decak Kagum Warganet

BACA JUGA:Salat Tarawih Bagi Perempuan Muslimah, di Masjid atau di Rumah? Begini Menurut Hukum Islam

Salat tarawih super cepat ini, justru jadi daya tarik tersendiri tidak hanya masyarakat lingkungan pesantren namum juga masyarakat dari desa tetangga.

Menurut Dliya'udin Azzamzammi pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, mengatakan bahwa tradisi salat tarawih kilat ini telah berlangsung sejak jaman kakeknya.

Pria yang akrab disapa Gus Diya ini menerangkan, saat itu sudah sekitar kurang lebih 160 tahun yang berlangsung sejak didirikan pondok pesantren yang didirikan kakeknya bernama KH Abdul Ghofur.

Gus Diya menjelaskan, bahwa tradisi ini diawali atas inisiatif kakeknya untuk mempermudah masyarakat dalam menjalankan ibadah salat tarawih.

BACA JUGA:Ramadhan di Balik Jeruji, Antusiasme WBP Ikuti Sholat Tarawih Perdana

BACA JUGA:Masya Allah, Ribuan Umat Islam Salat Tarawih di Times Square New York Amerika Serikat

Dibalik salat tarawih kilat, kata Gus Diya didasari pada kondisi masyarakat jaman dahulu yang bekerja mayoritas dari pagi hingga sore.

Kakek Gus Diya sadar bahwa jika salat tarawih terlalu lama, banyak yang tidak akan mampu menjalankannya karena kelelahan akibat bekerja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: