Kecewa dengan Putusan KPU Muratara, Massa Nekat Bakar Ban Bekas Blokade Jalinsum

Kecewa dengan Putusan KPU Muratara, Massa Nekat Bakar Ban Bekas Blokade Jalinsum

Massa melakukan aksi blokade Jalinsum dengan cara membakar ban bekas di pangkal jembatan. Foto: Zul/sumeks.ci--

"Sudah rampung, KPPS tidak datang jadi ada kesepakatan bersama buka kota surat suara TPS 7. Setelah dibuka ya, ada suara yang dikomplain hilang itu kembali lagi," ujarnya.

BACA JUGA:Jelang Pleno, Kabupaten Muratara Diperketat, Kapolda Sumsel Pantau Langsung Melalui CCTV

Seelah merampungkan pleno untuk drd tingkat Kabupaten, KPUD Muratara melanjutkan pleno untuk DPRD tingkat Provonsi dengan kawalan ketat polisi.

Sebelumnya, sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 16.10 WIB, skor pelaksanaan pleno rekapitulasi tingkat Kabupaten di Muratara masih terhenti. Situasi itu diwarnai kemunculan dua kubu masa yang besebrangan.

Ratusan masa terpantau berkumpul di depan KPUD Muratara, mendesak agar KPUD Muratara membuka TPS 7 di Desa Bingin Rupit, yang mejadi lokasi hilangnya suara dari Partai Nasdem.

Dan satu kubu masa lagi melakukan aksi di kecamatan Rupit, mendesak KPUD Muratara segera mengetok palu dan merampungkan pleno.

BACA JUGA:KPU OKI Gelar Rapat Pleno Terbuka, Ratusan Personel Gabungan Amankan Jalannya Acara

Ratusan Warga terpantau secara perlahan mendatangi kantor KPU melakukan orasi meminta agar KPU segera membuka kotak suara TPS 7 Bingin Rupit tersebut, Sekitar pukul 15.15 WIB.

Masyarakat dari beberapa desa seperti Desa Noman Baru, Noman Lama dan Batu Gajah, Tanjung Beringin beramai-ramai berkumpul di depan gerbang masuk Kantor KPU Muratara.

Mereka melakukan orasi dan meminta KPUD Muratara segera menuntaskan kecurangan Pemilu yang telak dilakukan penyelenggara tingkat Desa yang susah dilaporkan di Bawaslu Muratara.

Pasalnya, hilangnya suara partai Nasdem di TPS 07 Desa Beringin Rupit, dianggap merugikan Caleg asal desa mereka. Kini sidang pleno berhenti lantaran Komisioner KPUD Muratara meminta penjemputan KPPS TPS 7 Bingin Rupit, untuk dimintai klarifikasi secara terbuka.

BACA JUGA:Linggau dan Musi Rawas Mulai Lakukan Tahapan Pleno Kabupaten/kota, Ratusan Personel Gabungan Diturunkan

Namun hingga saat ini ketua KPPS itu hilang dan belum juga ditemukan, sehingga membuat suasana semakin meruncing tajam. 

"Kami minta jangan tunda lagi, Segera buka kotak suara TPS 7 itu, sudah seharian, KPPS itu ilang tidak juga bisa dihadirkan," teriak warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: