Mengenal Sejarah Cap Go Meh, Acara Terakhir dari Rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek

Mengenal Sejarah Cap Go Meh, Acara Terakhir dari Rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek

Sejarah Cap Go Meh kegiatan terakhir dari rangkaian perayaan tahun baru imlek--

Namun, rencana tersebut berhasil digagalkan oleh seorang lelaki bijak.

BACA JUGA:Wisatawan Mancanegara Sudah Mulai Masuk Palembang Saat Event Cap Go Meh, Palembang Butuh Konsisten Soal Ini?

Kemudian ia memerintahkan seluruh penduduk desa agar menyalakan serta menggantung lentera merah di depan rumah.

Alhasil, siasat tersebut berhasil menipu Kaisar Giok. 

Cahaya dari pancaran lentera merah yang digantung tampak seperti api yang membara. 

Sehingga ia berpikir bahwa desa tersebut telah hangus terbakar.

BACA JUGA:Ribuan Umat Tionghoa Ikuti Ibadat Puncak Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang

Maka sejak kejadian tersebut membuat masyarakat Tionghoa secara rutin menyalakan lentera pada hari ke-15 di bulan pertama dari kalender China.

Kebiasaan tersebut pun telah menjadi tradisi dan dilestarikan sebagai bentuk rasa syukur serta sebagai peringatan dari peristiwa selamatnya penduduk desa dari kemurkahan Kaisar Giok.

Perayaan Cap Go Meh diawali dengan adanya parade serta arak-arakan di sepanjang jalan.

Lalu pada malam harinya, perayaaan berlanjut dengan mengadakan festival lentera atau dikenal dengan festival lampion.

BACA JUGA:Elegant dan Menawan, Intip 5 Ide Gaya Rambut Perempuan Cocok Saat Perayaan Imlek 2024

Perayaan Cap Go Meh pun dimeriahkan dengan adanya pertunjukan Barongsai merupakan lambang dari kepercayaan masyarakat Tionghoa. 

Barongsai diyakini merupakan suatu pertanda kesuksesan, keberuntungan serta mengusir  hal-hal buruk.

Selain barongsai, perayaan Cap Go Meh juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan tradisional dari Thionghoa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: