Mengenal Sejarah Cap Go Meh, Acara Terakhir dari Rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek

Mengenal Sejarah Cap Go Meh, Acara Terakhir dari Rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek

SUMEKS.CO - Cap Go Meh merupakan acara terakhir dari serangkaian perayaan tahun baru Imlek yang telah dilaksanakan sebelumnya. 

Cap Go Meh umumnya dilakukan pada setiap tanggal 15 di bulan pertama dari penanggalan Thionghoa.

Atau lebih tepatnya Cap Go Meh dilakukan sekitar 2 minggu setelah jadwal perayaan tahun baru Imlek dilakukan.

Cap Go Meh dijadikan sebagai salah satu momentum bagi etnis Tionghoa agar dapat memanjatkan rasa syukur serta mengusir kesialan dan nasib buruk di tahun baru. 

BACA JUGA:Perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro, Panitia Siapkan 7 Tongkang Gratis

Melansir dari laman Wikipedia, Cap Go Meh merupakan istilah yang berasal dari bahasa Hokkien 'Chap Goh Meh' (十五冥) 

Artinya yaitu malam kelima belas, secara umum istilah Cap Go Meh ini digunakan oleh masyarakat Tionghoa, Indonesia serta Malaysia, untuk di Tiongkok dikenal dengan istilah festival lampion.

Lebih jelasnya Cangianto (2011:3) mendeskripsikan Cap Go Meh sebagai suatu hari penutupan tahun baru yang akan dirayakan dengan meriah, baik secara kebudayaan ataupun secara religius.

Perayaan Cap Go Meh diawali dengan adanya do'a bersama di Wihara, lalu dilanjutkan dengan adanya iringan dari kenong serta simbal.

BACA JUGA:Sajian Penutup Imlek, Ini Resep Lontong Cap Go Meh dengan Bubuk Khas Kedelai yang Gurih

Tak hanya itu perayaan Cap Go Meh ini juga dimeriahkan dengan pertunjukkan Barosai serta pertunjukan tradisional yang berasal dari Thionghoa lainnya.

Ada dua kisah yang paling populer dan menceritakan asal mula perayaan Cap Go Meh yang sudah diyakini oleh masyarakat Tionghoa semenjak 2000 tahun yang lalu.

Sebagai Sebuah Ritual yang Dimulai oleh Para Biksu

Sumber: