Jejak Demokrasi Pemilu Dalam Sorotan Waktu, Inilah Sejarahnya Sejak Indonesia Merdeka
Pemilu yang bakal digelar Rabu 14 Februari 2024 besok, akan menjadi perhelatan yang ke-13 sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945. Foto: dokumen--
Selama tiga dasawarsa, Golkar menjadi mesin politik Pemerintahan Orde Baru dengan selalu meraup suara terbanyak dalam setiap pemilu.
BACA JUGA:Detik-Detik Menuju Pemilu, Logistik Kayuagung Didistribusikan dengan Pengamanan Super Ketat
Berdasarkan data BPS, perolehan suara Golkar sepanjang periode Orde Baru sebagai berikut 1977 (62,11 persen), 1982 (64,34 persen), 1987 (73,11 persen), 1992 (68,05 persen), dan 1997 (75,17 persen).
3. Era Reformasi (1999): Kunci Reformasi
Pemilu 1999 merupakan peristiwa kunci proses reformasi pasca-Orde Baru tumbang.
Pada 1998, Presiden Soeharto lengser pada akibat krisis ekonomi yang melambungkan harga bahan pokok sehingga memicu demonstrasi anti-Suharto.
BACA JUGA:Siap Tempur! Petugas KPPS Kedaton Asah Kemampuan Lewat Simulasi Pemilu
Wakil Presiden BJ Habibie kemudian mengambil alih kepemimpinan negara dan memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan pemilu dari 2002 menjadi 1999.
Pada tahun itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibentuk menjadi lembaga penyelenggara resmi pemilu.
Euforia reformasi mendorong lahirnya puluhan partai di Tanah Air sehingga Pemilu 1999 tercatat diikuti oleh 48 partai.
Lima partai besar, yaitu di antaranya PDI-P, Golkar, dan PPP berhasil memborong 417 kursi DPR dari 462 kursi yang diperebutkan.
Banyak partai yang gagal memperoleh kursi di DPR.
Melalui pemilu tersebut lahir lah partai-partai yang cukup dikenal, antara lain Partai Demokrat, Partai Keadilan Sosial (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Hasil pemilu ini memberikan kekuatan politik yang signifikan kepada partai-partai yang mendukung reformasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: