Rumah Dinas Bupati Musi Rawas Diteror Macan Kumbang, 2 Rusa jadi Tumbal. Ada Perjanjian yang Dilanggar?
Teror macan kumbang menghantui rumah dinas bupati Musi Rawas, 2 rusa menjadi korban hewan buas diduga harimau kumbang--
TNKS itu memang rumahnya satwat liar, mulai harimau, macan kumbang, beruang dan hewan lain yang dilindungi. Cukup wajar jika didapati harimau maupun macan kumbang di sekitar lokasi TNKS itu," timpalnya.
Yusmono juga membeberkan, jika pihaknya baru mengetahui adanya satwa dilindungi seperti rusa yang dipelihara oleh Pemkab Mura. Pihaknya berharap, Pemkab Mura agar segera mengurus perizinan terkait pemeliharaan satwa dilindungi tersebut.
BACA JUGA:Pantauan TNKS; Harimau Surya Terpantau di Kawasan Renah Kayu Embun, Muncul Juga Harimau Lain
"Kalau mau dipelihara Pemda Mura itu silakan, tapi kami minta Pemda Mura mengurus perizinan satwa dilindungi itu," tutupnya.
Sementara itu, pengetatan pengawasan oleh sejumlah petugas Satpol PP, semakin ditingkatkan di sekitar Pendopoan Bupati Mura. Delapan petugas Satpol PP bergantian. Diinstruksikan melakukan patroli keliling di sekitar rumah dinas Bupati Mura.
Sebelumnya Harimau Sumatera (Panthera Tigris) ditemukan mati. Hewan malang ini, terjerat perangkap babi milik warga.
Saat ditemukan kondisinya sekarat. Namun, ketika proses evakuasi tim BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Sumatera Barat (Sumbar) hewan yang dilindungi undang-undang itu nyawanya tidak tertolong.
Harimau malang itu ditemukan terjerat perangkap babi di kebun jagung milik warga, di Jorong Tikalak, Pasaman, Sumbar Selasa 16 Mei 2023.
BACA JUGA:Tertunda 3 Kali Usai Sosialisasi Akhirnya Tarif Tol Medan-Binjai Resmi Naik, Segini Besarnya
Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono meminta warga tidak lagi memasang jerat babi di areal kebun dan tanah milik mereka.
Harimau Sumatera berjenis kelamin betina dengan usia kurang dari dua tahun mati itu akibat gagal pernapasan ditandai dengan mukosa atau lidah yang membiru atau sianosis.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat membawa Harimau tersebut ke Padang untuk dilakukan nekropsi (pembedahan) sekaligus penguburan.
Dikabarkan harimau sumatera itu terjerat di kepala dan kakinya. Warga setempat menemukan harimau sudah dalam keadaan tidak berdaya. Ketika itu warga akan pergi ke perkebunan miliknya pada pagi hari.
Warga mengaku tidak berani langsung melepaskan tali yang melilit tubuh harimau tersebut. Warga segera menginformasikan ke Polda Sumbar dan BKSDA untuk dilakukan evakuasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: