Rumah Dinas Bupati Musi Rawas Diteror Macan Kumbang, 2 Rusa jadi Tumbal. Ada Perjanjian yang Dilanggar?

Rumah Dinas Bupati Musi Rawas Diteror Macan Kumbang, 2 Rusa jadi Tumbal.  Ada Perjanjian yang Dilanggar?

Teror macan kumbang menghantui rumah dinas bupati Musi Rawas, 2 rusa menjadi korban hewan buas diduga harimau kumbang--

Satwa dilindungi tersebut langsung dievakuasi oleh polisi, TNI, BKSDA  dan warga ke Polsek Lubuk Sikaping dan dibawa ke Kota Padang. Namun harimau sumatera tidak bisa diselamatkan. 

Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono membenarkan adanya harimau sumatera terjerat jebakan babi hutan di Kabupaten Pasaman.

 “Kami mendapat laporan Kapolres Lubuk bahwa ada harimau terkena jeratan babi hutan milik warga. Polisi dan BKSDA melakukan penyelidikan,” ujarnya 

BACA JUGA:Relawan Gibran dan Jokowi Jateng-Jatim Dukung Prabowo Subianto

Ketika tim sampai di lokasi, harimau tersebut tampak lemas dengan kondisi leher dan kakinya terjerat. Harimau sumatera itu langsung dievakuasi dengan mendatangkan dokter hewan dari Pasaman untuk memeriksa kondisinya 

BKSDA  langsung mengevakuasi harimau tersebut menggunakan kandang, namun beberapa jam kemudian harimau tersebut dinyatakan mati.

Harimau dievakuasi ke Polsek Lubuk dan dibawa ke Kota Padang untuk autopsi. 

Direktur BKSDA  Sumbar Ardi Andono mengatakan, ada lagi harimau sumatera yang berkeliaran di tempat harimau itu terjerat. Ardi mengatakan harimau itu seumuran dengan jejak kaki hewan yang bersangkutan.

BACA JUGA:5 Shio Ini Sukses Besar, Usahanya Untung Dijamin Tidak Akan Buntung

"Tim Sumbar akan patroli bersama tim BKSDA  WRU SKW I bersama tim Sontang Cubadak PAGARI dan tim PAGARI Panti Selatan dalam beberapa hari mendatang untuk mengusir harimau dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya, Jumat, 19 Mei 2023.

Selain itu, ada rencana memasang kamera untuk memantau pergerakan satwa dilindungi tersebut.

“Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tidak memasuki kebun sendirian, melakukan aktivitas dari pukul 09.00 sampai 16.00, berkendara dengan kebisingan dan segera melapor jika dianggap berbahaya,” ujar kepala BKSDA  Sumbar tersebut.

BKSDA  prihatin atas kematian harimau tersebut dan mengimbau warga untuk tidak memasang perangkap karena dapat membahayakan satwa yang dilindungi.

BACA JUGA:Panen Kopi, Kurban di Pagaralam Diprediksi Meningkat

Sebelumnya, seekor harimau dilaporkan mati di Jorong Tikalak setelah terjerat kawat.Pasca kejadian,BKSDA  Sumbar melakukan operasi pembersihan untuk membersihkan tempat jebakan guna mencegah kejadian serupa. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: