Rumah Dinas Bupati Musi Rawas Diteror Macan Kumbang, 2 Rusa jadi Tumbal. Ada Perjanjian yang Dilanggar?

Rumah Dinas Bupati Musi Rawas Diteror Macan Kumbang, 2 Rusa jadi Tumbal.  Ada Perjanjian yang Dilanggar?

Teror macan kumbang menghantui rumah dinas bupati Musi Rawas, 2 rusa menjadi korban hewan buas diduga harimau kumbang--

Rumah Dinas Bupati Musi Rawas Diteror Macan Kumbang, 2 Rusa jadi Tumbal.  Ada Perjanjian yang Dilanggar?

MUSI RAWAS, SUMEKS.CO - Rusa peliharaan di Rumah Dinas Bupati Musi Rawas (Mura) mati dengan kondisi mengenaskan. Beberapa bagian tubuh rusa itu tercabik-cabik. 

Kuat dugaan rusa itu dibantai bintang buas. Jenisnya macan kumbang. Ini berdasarkan jejak yang ditemukan serta kondisi kendang. Kesimpulannya Cuma buas yang bisa melakukan itu. 

Atas kejadian itu, Kepala Suku Anak Dalam (SAD) wilayah Musi Rawas-Lubuklinggau-Muratara (MLM), Japarin bersuara. Menurutnya bila bintang jenis harimau atau pun macan kumbang sudah melakukan serangan, artinya ada perjanjian yang dilanggar. 


rusa menjadi makanan kegemaran harimau--

"Kalau sudah ado serangan (macan), artinyo ado perjanjian yang dilanggar. Kami warga SAD sudah ratusan tahun hidup berdampingan dengan harimau dan macan di hutan. Jadi sangat paham soal ini," katanya.

Orang rimba ini menyebut, cukup banyak pawang macan maupun harimau di komunitas SAD. Dia mengaku hingga saat ini, warga SAD tidak pernah terlibat konflik maupun diserang harimau dan macan di dalam hutan.

BACA JUGA:WWF Indonesia Buka Suara Soal Matinya Anak Harimau Peliharaan Alshad Ahmad

"Kalau bertemu sering kito di hutan itu, apo lagi macan kumbang, itu lebih sering. Jumlahnyo lebih banyak dari harimau di wilayah kito di MLM ini," timpalnya.

Dia mengaku siap membantu mengirimkan pawang macan dan harimau dari komunitas SAD, ke kota Lubuklinggau. Tujuannya untuk mengatasi teror serangan hewan liar di Rumah Dinas Bupati Mura. 

Menurut Japarin, untuk mengatasi teror serangan terhadap rusa di pendopoan Bupati Mura, itu ada teknik-teknik khusus. Seperti teknik warisan yang dimiliki warga SAD.

"Ado ilmunyo, kami warga SAD turun temurun punyo ilmu warisannyo. Macan itu kito gosok kepalanyo, dio diam. Ado caro komunikasi, ngusir macan biar dak ganggu manusio," timpalnya.

Menurutnya, macan kumbang yang masuk ke pendopoan Bupati Mura itu, tidak mungkin terjadi kalua tidak ada perjanjian moyang, antara komunitas manusia dan komunitas hewan itu yang dilanggar.

BACA JUGA:Cari Kayu Nibung, Sori Diterkam Harimau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: