WWF Indonesia Buka Suara Soal Matinya Anak Harimau Peliharaan Alshad Ahmad
Alshad Ahmad bersama salah satu harimau peliharaannya.--net
SUMEKS.CO – Peristiwa matinya anak harimau peliharaan Alshad Ahmad, memantik perhatian dari World Wide Fund for Nature atau WWF Indonesia.
WWF Indonesia merupakan organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan.
Kematian anak harimau yang dipelihara Alshad Ahmad menjadi topik hangat baru-baru ini. Anak harimau yang mati baru berumur kurang lebih 2 bulan, pada 24 Juli 2023 lalu dan mati.
Alhasil saudara Raffi Ahmad, artis terkenal Indonesia, tersebut mendapat banyak hujatan, lantaran ini bukan yang pertama harimau peliharaannya mati.
BACA JUGA:WOW! Raffi Ahmad Tawarkan Jet Pribadi Hawker 400XP, Senilai Rp 39,48 miliar, Denny Cagur: Bisa COD?
Alshad mengaku bahwa sudah ada 7 anak harimau yang dibawah pengawasannya mati dan belum diketahui penyebab kematiannya.
Tangkapan layar akun twitter Yayasan WWF Indonesia, terkait kematian anak harimau Alshad Ahmad.--net
Saat ditanya warganet tentang mengapa bisa terjadi, dijawab oleh Alshad lewat Instagram storynya bahwa kemungkinan salah satunya karena terpisah dari induknya, sehingga membuat imun dari anak harimau tidak kuat.
“Memang tidak ada formula yang bisa menggantikan ASI dan colostrum yang bisa disamakan kayak induknya. Tapi sudah 3 kali lahiran induknya memang gak mau kasih ASI dan colostrumnya,” jelas Alshad, di Instagram storynya, Kamis 27 Juli 2023.
BACA JUGA:Rayyanza Malik Ahmad Ulang Tahun, Raffi Ahmad Giveaway Rp 50 Juta untuk Warganet
Selain itu Alshad menyebutkan hasil dari autopsi bahwa organ tubuh dari anak harimau ini baik-baik saja. Dia bingung sebenarnya apa penyebab kematian dari anak harimau ini.
“Dalam paru-parunya gak ada cairan susu atau makanan yang masuk, kalau karena bakteri atau virus gak akan secepat ini drop atau meninggalnya,” ujarnya.
Sementara itu, meskipun tidak menyebut secara langsung , WWF Indonesia lewat Twitter menegaskan bahwa satwa liar bukanlah peliharaan, karena akan berdampak pada populasi satwa di alam liar.
“Mari bersama-sama melestarikan satwa liar dengan jangan membeli, jangan mengkonsumsi dan laporkan otoritas setempat bila mengetahui adanya perdagangan illegal satwa liar,” tegas WWF Indonesia, pada Jumat 28 Juli 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: