Tak Sembarang Orang Bisa Masuk Al Zaytun, Wajib Tunjukan 'Pasport', Benarkah Al Zaytun Ibukota NII?

Tak Sembarang Orang Bisa Masuk Al Zaytun, Wajib Tunjukan 'Pasport', Benarkah Al Zaytun Ibukota NII?

Pegawai ataupun orang yang tinggal di Al Zaytun wajib menunjukkan buku tinggal yang sepintas mirip pasport--

 

"Buktinya dulu (Panji Gumilang terafiliasi NII) saya bawa satu (mobil) pickup itu ke Baintelkam Mabes Polri. Nggak ada yang bisa dibuktikan. Saya tahu persis orang-orang itu direkrut jadi anggota NII, kemudian disuru cari uang, cari anggota sebanyak-banyaknya. Masuk anggota bayar. Orang mau berbai'at itu harus bayar," bongkar Imam. 

 

Imam yang dicampakan dari Al Zaytun, sempat melaporkan Panji Gumilang atas pemalsuan dokumen dan makar. Saat itu, menurut Imam, Panji Gumilang, sudah ketakutan. 

 

"Panji Gumilang mulai gerogi. Dia membuat satu trik atau ajaran yang supaya ia tidak dianggap NII. Kalau pidana sudah putus, dia (Panji Gumilang) kena 10 bulan pemalsuan dokumen, tanda tangan saya dipalsukan," ungkap Imam. 

 

Beberapa kontroversi Panji Gumilang, zina diluar pesantren, Imam mengungkapkan, anak buah Panji Gumilang yang melakukan. Imam mengetahui itu, karena yang urusan pelanggaran hukum di Al Zaytun saat itu, dirinya yang tangani. 

 

BACA JUGA:GAWAT! Tak Hanya Menyimpang dan Sesat, Ponpes Al Zaytun Diduga Jadi Tempat Pergerakan Teroris, Benarkah?

 

Shaf perempuan laki-laki tanpa penghalang atau bercampur, meragukan Al Quran, azan dengan cara tidak biasa atau nyelene. Panji Gumilang juga merencanakan khotib shalat Jumaat akan dilakukan santriwati. 

 

Imam juga membongkar bila saat ini Panji Gumilang sedang mencari simpati Israel. Berbagai aktivitas, salah satunya salam Yahudi Hevenu Shalom Alehem, menjadi wajib dinyanyikan di lingkungan Al Zaytun. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: