Penertiban Izin Usaha, Satpol PP Lahat Incar Pelaku Usaha Bandel
Petugas Satpol PP saat melakukan penyisiran izin pelaku usaha.-Foto: Heru/sumeks.co-
LAHAT, SUMEKS.CO - Satpol PP Kabupaten Lahat kini sedang menggelar operasi penertiban izin usaha di wilayah Kabupaten Lahat. Para pelaku usaha mulai dari usaha klontongan, panti pijat, gudang, penginapan hingga reklame jadi incaran.
Khususnya pelaku usaha yang selama ini santai tidak lakukan pengurusan izin alias bandel, siap-siap disatroni Satpol PP Lahat.
“Pengawasan tahun lalu baru bisa dilakukan di bulan Agustus. Lantaran terkendala pandemi Covid-19. Saat ini kami kembali lakukan penyisiran izin para pelaku usaha di Kabupaten Lahat. Dimulai dari tiap kelurahan. Sasarannya, mulai dari bangunan, gudang dan reklame,” terang Pelaksana Tugas Kasat Pol PP dan Damkar Lahat, Herry Kurniawan MSi melalui Kasi Penegakan Peraturan Perundang-undangan, Dian Hayati SH, Selasa 24 Januari 2023.
Sasaran terhadap hasil rekapitulasi pengawasan persoalan izin usaha yang dilakukan Dinas Satpol PP Kabupaten Lahat tahun 2022 lalu. Dari 83 sasaran tempat usaha, 65 sasaran sudah kantongi izin. Sedangkan 18 tempat usaha tidak miliki izin.
Diantaranya, jenis usaha ruko dari 71 sasaran, 55 miliki izin, 16 tak berizin. Usaha panti pijat, rupanya sudah tertib izin. Sebanyak 8 panti pijat yang ada di Kota Lahat, nampaknya sudah enggan didatangi Pol PP.
Sedangkan untuk usaha gudang, dari tiga sasaran baru dua yang kantongi izin, satu lagi belum. Sementara untuk penginapan, baru sempat satu penginapan yang diperiksa, hasilnya sudah berizin.
Dian menjelaskan, dari total pengawasan tahun 2022 tersebut, ada sebagian pelaku usaha sudah lakukan pengurusan izin.
Karena ketika lakukan pengawasan, saat ditemukan usaha yang tidak berizin, pihaknya langsung berikan surat peringatan.
BACA JUGA:Sungai Meluap, Sudah 4 Hari Pemukiman Nelayan Sungsang Banyuasin Diterpa Banjir Selama 3 Jam
Jika saat pengawasan selanjutnya masih ditemukan belum lakukan pengurusan izin, sesuai Perda nomor 6 tahun 2022 sanksi terberatnya bisa dipidana.
“Mayoritas yang tidak berizin itu, pelaku usaha klontongan dan pakaian. Ada juga saat kita berikan penjelasan, langsung buat surat pernyataan segera lakukan pengurusan izin, dengan batas waktu 15 hari. Pengawasan ini akan kita lakukan sampai Selasa 31 Januari 2023 mendatang. Kita usahakan semuanya selesai,” pungkas Dian. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: