Akses Jalan ke SMK Negeri 3 Kayuagung Kembali Ditutup, Kali Ini Ditembok oleh Ahli Waris
Satpol PP pasrah akses jalan menuju SMK Negeri 3 Kayuagung yang diklaim kini ditembok beton oleh pihak ahli waris.-Foto: dok/sumeks.co-
KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Perlawanan atas klaim kepemilikan lahan jalan akses menuju SMK Negeri 3 Kayuagung oleh ahli waris H Jalil, kian memanas.
Tampaknya musyawarah yang ditengai pemerintah Kabupaten Ogan Komering (OKI) serta Polres dan Kejari OKI menemui jalan buntu. Kali ini pihak ahli waris H Jalil yang mengklaim tersebut kembali menutup akses jalan menuju SMK Negeri 3 Kayuagung.
Bukan hanya ditutup pakai material batu atau kayu dan seng seperti yang sudah dibongkar Satpol PP sebelumnya, kali ini penutupan dilakukan dengan cara memasang tembok beton.
Akibatnya, semua kendaraan baik jenis mobil maupun sepeda motor dan orang pejalan kaki tidak bisa melintas. Tampak pagar beton yang diplester itu menutup semua jalan masuk menuju akses sekolah.
Sengketa lahan ini belum ada penyelesaian, meskipun telah dilakukan rapat koordinasi dan lainnya. Padahal sebelumnya di awal Desember 2022, petugas Satpol PP dan anggota Polres OKI berjaga-jaga di sekitar lokasi. Dengan tujuan pihak ahli waris tidak melakukan penutupan jalan. Karena pihak ahli waris telah meletakkan material bangunan di sekitar lokasi.
BACA JUGA:2 Kali Bobol Minimarket yang Sama, 2 Sekawan Ditembak Polisi
Tetapi, kenyataannya pihak ahli waris kembali menutup akses jalan menuju SMK Negeri 3 Kayuagung dengan tembok beton. Sehingga tidak bisa dilalui.
"Iya sekarang ini akses menuju jalan ke SMK 3 sudah dipagar beton oleh ahli waris. Kita belum bisa berbuat banyak akan berkordinasi dahulu," kata Kasatpol PP OKI, Abdulrahman melalui Kepala Bidang Penegakan Perda, Mantiton, kepada SUMEKS. CO, 23 Desember 2022.
Sementara itu, dari Polres OKI Ipda Ilham Parlindungan SH mengatakan, anggota Polres OKI semalam melakukan patroli di seputaran SMK Negeri 3 Kayuagung. Memang benar jalan menuju SMK 3 telah ditembok beton. Sehingga tidak bisa lewat sama sekali.
"Kebetulan mulai Senin kemarin anak-anak sekolah libur habis bagi rapor. Karena ini sudah ditembok permanen tidak bisa lewat sama sekali," tutupnya.
Sebelumnya, sengketa lahan ini pada awal November lalu pagar seng dan kayu yang menutup akses jalan menuju SMK telah dibongkar oleh Satpol PP Provinsi Sumsel bersama Satpol PP Kabupaten OKI.
Pagar seng dan kayu yang dipasang ahli waris dibongkar, sehingga membuat anak-anak sekolah, guru serta warga setempat bisa lewat. Sebelumnya karena dipagar seng, membuat guru dan anak-anak sekolah harus meloncat pagar untuk menuju sekolah.
Pada saat akses jalan menuju akses sekolah kembali ditutup oleh pihak ahli waris dengan meletakkan material bangunan berupa pasir dan batubata di jalan. Sehingga jalan hanya bisa dilalui sepeda motor saja. Sedangkan mobil tidak bisa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: