Konflik Agraria Jadi Motif 10 Tersangka Bentrokan Dua Kelompok Mencekam di Jakarta Selatan

Konflik Agraria Jadi Motif 10 Tersangka Bentrokan Dua Kelompok Mencekam di Jakarta Selatan

Ilustrasi penahanan 10 orang tersangka kasus bentrokan mencekam di daerah Kemang Jaksel--

JAKARTA, SUMEKS.CO - Terkuak motif pelaku bentrokan mencekam dua kelompok di daerah Kemang Jakarta Selatan pakai senjata laras panjang, dipicu oleh sengketa lahan alias konflik agraria.

Sebelumnya, suasana kawasan elit Kemang, Jakarta Selatan, yang biasanya ramai dan damai, mendadak mencekam ketika bentrokan pecah antara dua kelompok pada akhir April lalu.

Rekaman video yang viral di media sosial memperlihatkan sejumlah pria membawa senapan laras panjang di tengah kekacauan yang terjadi di Jalan Kemang Raya.

Peristiwa tersebut sontak mengejutkan publik dan menimbulkan kekhawatiran akan keamanan di salah satu pusat gaya hidup Ibu Kota.

BACA JUGA:HEBOH! Video Detik-Detik Mencekam Bentrokan Dua Kelompok di Kemang, Diduga Bersenjata Laras Panjang

BACA JUGA:Warga Tolak Tanahnya Diukur Sidang Lapangan PN Palembang, Nyaris Bentrok Saling Dorong dengan Petugas

Belakangan diketahui, bentrokan itu bukan sekadar keributan biasa. Polisi mengungkap, konflik berdarah tersebut dipicu oleh sengketa lahan yang telah lama menjadi sumber ketegangan antara dua pihak yang sama-sama mengklaim kepemilikan sah atas sebidang tanah strategis di kawasan tersebut.

Dilansir dari berbagai sumber Sabtu 3 Mei 2025, keterangan pihak dari pihak kepolisian, bentrokan berawal dari upaya salah satu kelompok yang didampingi kuasa hukum dan membawa dokumen legal seperti sertifikat hak milik, untuk mengambil alih lahan tersebut secara fisik.


Polisi akhirnya menangkap 10 orang pelaku bentrokan di Kemang Jakarta Selatan yang buat heboh jagad medsos beberapa waktu lalu--

Namun, lahan yang dimaksud ternyata telah dikuasai oleh kelompok lain yang juga mengaku sebagai ahli waris dari pemilik tanah sebelumnya.

"Kedua pihak sama-sama mengklaim hak kepemilikan atas lahan itu. Satu pihak datang dengan niat mengambil alih karena merasa memiliki bukti kuat, sementara pihak lainnya mempertahankan karena merasa berhak atas tanah tersebut,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan dikutip dari berbagai sumber.

Yang membuat kasus ini semakin menghebohkan, beberapa orang dari salah satu kelompok terlihat membawa senapan laras panjang saat bentrokan terjadi.

Setelah dilakukan penyelidikan, senjata tersebut diketahui adalah senapan angin jenis PCP (Pre-Charged Pneumatic), bukan senjata api militer seperti yang sempat dikhawatirkan masyarakat.

BACA JUGA:Julukan Geng Tawuran di Palembang Diluar Nalar, Tak Butuh Alasan Mau Bentrok Cukup Kirim Tantangan Share Lock

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait