Santri Dianiaya Sesama Santri di Banyuasin Berbuntut Laporan Polisi
Santri diduga dianiaya sesama santri yang berbuntut dengan laporan polisi. Foto: ilustrasi penganiyaan jpnn.com--
BACA JUGA:Sadis! Seorang Santri Dibakar Hidup-hidup, Pelakunya Petugas Keamanan Pondok Pesantren
Korban MRS juga mengungkapkan jika tindak kekerasan di dalam ponpes tersebut hampir setiap hari terjadi.
Anehnya, aksi pelaku ini tak kunjung ada tindakan tegas dari pihak ponpes.
HMH berharap atas laporan yang dilayangkannya ini untuk dapat ditindaklanjuti kepolisian.
Dari informasi yang diperoleh, ternyata tidak hanya MRS yang menjadi korban kekerasan. Korban lainnya yakni MF (12).
BACA JUGA:Jangan Terpancing Provokasi, Polda Sumsel Sosialisasi di Ponpes Aulia Cendekia
MF diduga dianiaya kakak kelasnya berinisial NF. Dan akibatnya MF mengalami memar dibeberapa bagian tubuhnya. Bahkan, menderita muntah-muntah.
Korban MF sendiri juga sempat dirawat di rumah sakit di Palembang sejak Selasa 18 Oktober 2022 yang lalu.
Korban MF bercerita saat pulang dan diberi makan pisang oleh orang tuanya. Setelah makan pisang, malah MF muntah-muntah.
Rupanya, korban MF sudah tiga minggu tak bisa makan. Dimana, setiap sudah makan, langsung muntah-muntah.
BACA JUGA:Pimpinan Ponpes Gontor Berziarah ke Makam AM Putra Sulung Soimah di Palembang
Ketika didesak, MF barulah mengaku telah mengalami penganiayaan di sekolahnya.
Korban MF mengatakan dia ditampar, dipukul pakai hanger dan sapu, serta ditendang oleh sang kakak kelas.
Malah menurut MF, ada seorang ustadz yang sudah mengetahui kejadian itu, tetapi meminta dirinya untuk tidak memberitahu orang tuanya.
Alasannya, jika kasus penganiayaan tersebut akan diselesaikan secara kekeluargaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: