Wanita Muda Sewa Mobil Rental Jadi Skenario Jahat Tebar Isu Perselingkuhan Menekan Riduan

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Fakta mengejutkan kembali mencuat dalam persidangan kasus perintangan penyidikan dugaan korupsi proyek internet desa Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Persidangan yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Palembang pada Rabu 17 September 2025 itu diantaranya menghadirkan saksi pemilik rental mobil, Hendri Mulyadi.

Dari keterangannya, terungkap adanya skenario yang diduga sengaja disusun untuk membungkam salah satu pihak terkait, yakni Riduan, dengan cara menyebarkan isu perselingkuhan.

Hendri mengaku beberapa kali bertemu dengan para terdakwa, di antaranya Maulana dan Muhzen, di sebuah kantor hukum di kawasan Sukabangun, Palembang.

BACA JUGA:Sidang Kasus Perintangan Penyidikan Korupsi Internet Desa, Terungkap Skenario Jahat Soal Uang Rp2,1 Miliar

BACA JUGA:Terungkap Skenario Jahat di Balik Kasus Korupsi Internet Desa, Riduan Diancam dengan Isu Selingkuhan

Pertemuan itu pada awalnya disebut Hendri hanya bertujuan menemui Richard Cahyadi guna membicarakan masalah hukum yang dihadapi Muhammad Arif.

Namun, dalam pertemuan tersebut ia justru mengetahui adanya agenda lain.

Suasana ruang sidang kasus perintangan penyidikan korupsi internet desa Muba menghadirkan dua orang saksi fakta--

*Awalnya saya diajak untuk ketemu pak Richard, tapi ternyata dia tidak ada di lokasi. Saat saya mau pulang, saya baru tahu dari Dodo bahwa di dalam kantor juga ada pak Richard bersama terdakwa lainnya," ungkap Hendri di hadapan majelis hakim.

Dalam kesempatan itu, Hendri mengaku sempat mendengar adanya obrolan yang mengarah pada rencana penyusunan skenario perselingkuhan yang menyeret nama Riduan.

Menurut Hendri, skenario itu didesain untuk menekan Riduan agar bungkam dan tidak banyak memberikan keterangan kepada penyidik kejaksaan terkait kasus korupsi yang melibatkan Muhzen dan Richard Cahyadi.

"Mereka meminta saya mencari informasi soal beberapa wanita muda yang pernah sewa mobil ke saya. Tujuannya agar dibuat seolah-olah Riduan yang membayar biaya sewanya. Dengan begitu, bisa timbul masalah rumah tangga antara Riduan dan istrinya," jelas Hendri.

BACA JUGA:Kasus Perintangan Penyidikan Korupsi Internet Desa Muba, Dua Terdakwa Kompak Tak Ajukan Eksepsi

Sumber: