Pembelajaran Mendalam Vs Pembelajaran Berdiferensiasi: Sebuah Analisis Kebutuhan

Pembelajaran Mendalam Vs Pembelajaran Berdiferensiasi: Sebuah Analisis Kebutuhan

Ujang Supriyadi, M.Pd., Gr.--

Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan.

Ketika peserta didik memiliki kesadaran belajar, mereka akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan sebagai pembelajar sepanjang hayat.

BACA JUGA:WOW! Sony Ganti Xperia 1 VII Bermasalah Tanpa Biaya, Cek Sekarang Juga Apakah Anda Termasuk

BACA JUGA:Wujudkan Asta Cita Presiden Berantas Narkoba & Musik Remix, Satresnarkoba Polres Ogan Ilir-Pemkab Koordinasi

Pembelajaran bermakna telah diperkenalkan oleh David Ausubel pada tahun 1963. Pembelajaran bermakna akan lebih efektif jika informasi baru yang dipelajari dapat dikaitkan dengan pengetahuan atau pengalaman yang sebelumnya sudah dimiliki oleh peserta didik.

Pembelajaran bermakna terjadi ketika peserta didik dapat menerapkan pengetahuannya secara kontekstual. Proses belajar peserta didik tidak hanya sebatas memahami informasi/ penguasaan konten, namun berorientasi pada kemampuan mengaplikasi pengetahuan.

Pembelajaran terkoneksi dengan lingkungan peserta didik membuat mereka memahami siapa dirinya, bagaimana menempatkan diri, dan bagaimana mereka dapat berkontribusi kembali.

Konsep pembelajaran yang bermakna melibatkan peserta didik dengan isu nyata dalam konteks personal/lokal/ nasional/global.

BACA JUGA:10 Rekomendasi Tablet Terbaik untuk Mahasiswa, yang Cocok Buat Tugas dan Hiburan Lengkap!

BACA JUGA:HP Samsung Galaxy A07 Siap Dirilis, Berikut Bocoran Spesifikasinya

Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Rasa senang dalam belajar membantu peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan.

Ketika peserta didik menikmati proses belajar, motivasi intrinsik mereka akan tumbuh, mendorong rasa ingin tahu, kreativitas, dan keterlibatan aktif. Dengan demikian, pembelajaran membangun pengalaman belajar yang berkesan.

Bergembira dalam belajar juga diwujudkan ketika setiap peserta didik merasa nyaman, peserta didik terpenuhi kebutuhannya seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang dan rasa memiliki, kebutuhan penghargaan, serta kebutuhan aktualisasi diri.

Selain ketiga prinsip tersebut, dalam PM peserta didik juga akan memperoleh pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi.

BACA JUGA:10 Rekomendasi Tablet Terbaik untuk Mahasiswa, yang Cocok Buat Tugas dan Hiburan Lengkap!

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: