Dua Pejabat Era 2016 Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Revitalisasi Pasar Cinde Palembang, Siapa Ya?

BACA JUGA:Penyidikan Korupsi Pasar Cinde, Mantan Kadisbud Palembang Tahun 2016 Kembali Diperiksa Kejati Sumsel

Beberapa tokoh besar yang sudah dipanggil antara lain mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan mantan Wali Kota Palembang Harnojoyo.

Selain itu, sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemkot Palembang juga turut dimintai keterangan.

Tim penyidik kasus Korupsi Pasar Cinde menemukan kantor PT Magna Beatum sudah tidak berpenghuni alias kosong.-foto: dok-

Tak hanya dari kalangan pejabat publik, penyidik juga telah memanggil pihak swasta yang terlibat dalam proyek tersebut.

Termasuk di antaranya jajaran direksi dan komisaris PT Magna Beatum, selaku pelaksana proyek. Mereka diperiksa bersama kepala cabang dan perwakilan perusahaan di Palembang. Bahkan panitia pengadaan, tim teknis, hingga konsultan proyek juga turut diperiksa.

Untuk memperkuat penyidikan, tim Kejati Sumsel juga telah melakukan penggeledahan di tujuh lokasi strategis.

Lokasi-lokasi tersebut meliputi Kantor Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Rakyat (Perkim) Sumsel, Kantor BPKAD Sumsel dan Palembang, Sekretariat Daerah Provinsi dan Kota Palembang, serta kantor instansi lainnya yang dinilai relevan dengan proyek revitalisasi pasar tersebut.

Ketika ditanya mengenai kapan akan dilakukan penetapan tersangka, Vanny meminta publik untuk bersabar.

Ia menegaskan bahwa proses penyidikan masih berjalan dan penyidik terus bekerja mendalami fakta serta bukti-bukti yang ada.

"Sabar ya, saat ini penyidik masih terus mendalami perkaranya. Jika ada perkembangan terbaru, tentu akan kami sampaikan secara resmi," tandasnya.

Proyek revitalisasi Pasar Cinde yang seharusnya menjadi simbol kemajuan Kota Palembang kini justru menjadi simbol ketidakberesan tata kelola proyek pemerintah.

Publik berharap, proses hukum yang tengah berjalan bisa mengungkap siapa saja yang harus bertanggung jawab atas mandeknya proyek bernilai miliaran rupiah ini.

Sumber: