Kehangatan Ramadhan di Lapas Narkotika Muara Beliti, Momen Kebersamaan dan Pembinaan Spiritual Warga Binaan

Kehangatan dan kebersamaan di Lapas Narkotika Muara Beliti, berbuka puasa bersama petugas dan warga binaan di bulan suci Ramadhan.--
"Kami ingin membangun rasa kebersamaan, menghilangkan sekat antara petugas dan warga binaan, serta menciptakan suasana yang lebih kekeluargaan di dalam lapas," ungkapnya dengan penuh semangat.
Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa saling menghormati dan peduli antara petugas dan warga binaan, yang pada akhirnya akan memperkuat rasa kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Kolaborasi dengan KPKNL Lahat untuk Optimalisasi Pengelolaan Aset Negara
Lebih dari sekadar ajang berbuka, kegiatan ini juga menjadi sarana pembinaan moral dan spiritual bagi warga binaan. Dalam suasana yang penuh kehangatan tersebut, warga binaan tidak hanya menikmati hidangan berbuka puasa, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk merefleksikan diri.
Ramadhan, dengan segala kebaikan dan kedamaian yang ditawarkannya, memberikan banyak kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas spiritualitas, serta memperkuat tekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Mujiarto, Kabid Pembimbing Kemasyarakatan Kanwil Ditjenpas Sumsel, dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya bahwa bulan Ramadhan ini menjadi titik balik bagi para warga binaan.
"Saya berharap Ramadan ini membawa refleksi mendalam bagi warga binaan, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat dengan pribadi yang lebih baik," jelas Mujiarto.
BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Lewat Pertanian Brandgang
Pernyataan tersebut menggambarkan harapan yang besar bagi para warga binaan, agar mereka tidak hanya memperbaiki diri di dalam lapas, tetapi juga siap untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah masa pembinaan selesai.
Pembinaan spiritual dan moral di bulan Ramadhan menjadi salah satu cara untuk memperkuat ketahanan mental dan moral para warga binaan, agar kelak mereka dapat kembali ke masyarakat dengan membawa perubahan positif.
Di tengah dinding-dinding lapas yang membatasi ruang gerak para penghuni, kebersamaan di bulan suci Ramadhan ini menjadi pengingat bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri.
Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menemukan makna baru dalam perjalanan hidup serta terus berbagi kebaikan dengan sesama.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: