Lapas Narkotika Muara Beliti Tingkatkan Pelayanan Warga Binaan Melalui Peran Wali Pemasyarakatan

SUMEKS.CO - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warga binaan.

Pada Kamis, 4 September 2025, pelayanan dilakukan melalui peran aktif Wali Pemasyarakatan yang mendampingi serta membimbing warga binaan dalam menjalani masa pidana.

Langkah ini bukan hanya sekadar bentuk pelayanan administratif, tetapi juga menyentuh aspek pembinaan, pendampingan, serta pemantauan perkembangan perilaku.

Kehadiran Wali Pemasyarakatan menjadi jembatan penting antara warga binaan dengan pihak lapas, sehingga hak-hak mereka tetap terjamin dan program pembinaan dapat berjalan lebih optimal.

BACA JUGA:Sidang TPP Lapas Muara Beliti Dorong Reintegrasi Sosial Warga Binaan

BACA JUGA:Lapas Muara Beliti Kukuhkan Gugus Depan Pramuka, Membangun Karakter Warga Binaan

Kepala Lapas Narkotika Muara Beliti, Ronald Heru Praptama, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan sistem pemasyarakatan yang humanis dan berkeadilan.

Menurutnya, Wali Pemasyarakatan memiliki peran penting dalam memastikan setiap warga binaan mendapat pendampingan yang sesuai kebutuhan.

“Wali Pemasyarakatan berperan penting untuk memastikan setiap warga binaan mendapat arahan, bimbingan, serta evaluasi yang diperlukan demi keberhasilan reintegrasi sosial mereka kelak,” ujarnya.

Pendekatan ini selaras dengan misi Kementerian Hukum dan HAM yang menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan, sehingga warga binaan tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga mempersiapkan diri untuk kembali menjadi bagian masyarakat.

BACA JUGA:Sinergi Antar Lembaga, Kalapas Muara Beliti Hadiri Lomba Menembak Polres Musi Rawas

BACA JUGA:Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025, Kalapas Muara Beliti Tegaskan Komitmen Kebangsaan

Dalam pelaksanaan tugasnya, Wali Pemasyarakatan tidak hanya melakukan pengawasan, tetapi juga memberikan motivasi kepada warga binaan agar lebih aktif mengikuti berbagai program pembinaan.

Program tersebut meliputi pelatihan keterampilan, pendidikan kepribadian, hingga kegiatan keagamaan yang dapat memperkuat mental dan spiritual mereka.

Sumber: