Pakai Sistem MLM Lakukan Penipuan Modus Loloskan Bekerja, Puluhan Warga Palembang Jadi Korban, Terlilit Pinjol
Pakai Sistem MLM Lakukan Penipuan Modus Loloskan Bekerja, Puluhan Warga Palembang Jadi Korban, Terlilit Pinjol.-Reigan.Sumeks.co-
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pelaku penipuan di Kota Palembang melancarkan aksinya dengan menggunakan banyak cara, kali ini memakai sistem MLM atau Multi Level Marketing.
Tak tanggung-tanggung menguras harta korbannya, pelaku penipuan dengan modus bisa meloloskan bekerja jadi honorer di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Palembang berjumlah puluhan orang.
Diiming-imingi bekerja sebagai admin di Kantor BPS Palembang, membuat Atirah Mira Faza (23) warga Komplek Bukit Nusa Indah Kebun Bunga Kecamatan Sukarami Palembang alami kerugian jutaan rupiah.
Belum lagi, lima orang rekannya yang juga menjadi korban lantaran pelaku minta dicarikan warga yang hendak bekerja dengan syarat memberikan sejumlah uang agar bisa diterima.
BACA JUGA:WASPADA! Modus Penipuan Terbaru Tawarkan Promo Tiket Bus Akhir Tahun, Marak Lagi di Palembang
Akibat itu, puluhan juta uang korban dibawa kabur pelaku dengan total korban berjumlah 22 orang.
"Awalnya saya dijanjikan jadi admin di BPS Palembang, namun Abella Hikmah Rinayah (terlapor) minta uang Rp RP.2.835.000 dengan alasan untuk buat baju," ungkap Atirah saat melaporkan peristiwa penipuan tersebut ke SPKT Polrestabes Palembang, Kamis 16 Januari 2025.
Peristiwa itu bermula saat terlapor yang merupakan temannya masa sekolah mendatangi kediamannya pada Minggu 7 Oktober 2024 lalu sekira pukul 19.00 WIB.
"Menawarkan pekerjaan dan meminta sejumlah uang. Namun setelah ditransfer ke Rek BANK BCA 8515169098 AN Abella Hikmah (terlapor) saya tidak dipanggil untuk bekerja," jelasnya.
BACA JUGA:Oknum Pejabat Disnakertrans Sumsel Terjaring OTT? Kajari Palembang: Biarkan Kami Bekerja Dulu
Kemudian, setelah beberapa hari, terlapor kembali menghubungi pelapor untuk meminta dicarikan warga yang hendak bekerja.
"Total ada orang enam (6) yang saya ajak menemui Terlapor. Setiap korban diminta bervariasi dan diminta untuk mengajak warga yang lain. Sehingga kami berjumlah 22 orang korban alami total kerugian Rp65 juta," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: