KPK Tangkap Enam Pejabat dalam OTT Kalimantan Selatan, Uang Suap Rp10 M Disita, Gubernur DPO?

KPK Tangkap Enam Orang Pejabat dalam OTT Kalimantan Selatan, Uang Suap Lebih dari Rp10 Miliar Disita, Gubernur Kasel DPO? 

sumeks.co- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan enam orang yang tertangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Para tersangka dibawa ke Gedung Merah Putih KPK di Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut setelah tiba sehari sebelumnya. 

Mereka muncul mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK dan diborgol ketika digiring ke ruang konferensi pers sekitar pukul 15.44 WIB, Pada Selasa, 8 Oktober 202, .

Kronologi OTT di Kalimantan Selatan (Kalsel)

OTT ini merupakan operasi ketiga yang dilakukan oleh KPK sepanjang tahun 2024.

Tim penindakan KPK melakukan penangkapan pada Minggu, 6 Oktober, setelah menemukan bukti adanya dugaan suap dan gratifikasi dalam proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam operasi tersebut, KPK mengamankan uang tunai lebih dari Rp10 miliar yang diduga terkait suap dalam proyek-proyek tertentu.

KPK masih terus berupaya mengejar Gubernur Kalsel Sahbirin Noor --

BACA JUGA:Mengaku Takut Menghuni Ruangan Isolasi Karena Mistis, Tahanan KPK Ini Rela Bayar Rp 20 Juta untuk Pindah Kamar

BACA JUGA:Jajaran Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Mengikuti Sosialisasi dan Glorifikasi SPI KPK Secara Virtual

Enam orang yang ditahan dalam operasi ini terdiri dari beberapa pejabat pemerintahan dan pihak swasta. Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, menjelaskan bahwa keenamnya merupakan bagian dari pihak pemberi dan penerima suap yang tertangkap tangan dalam operasi tersebut.

 “Kami mengamankan sekitar enam orang, termasuk dari pihak pemberi dan penerima, dengan sejumlah uang yang telah disita. Jumlahnya lebih dari Rp10 miliar dan masih dalam proses penghitungan,” kata Ghufron. 

Hadir juga saat rilis Asep Guntur Rahayu Direktur Penyidikan KPK

Penetapan Tersangka dan Barang Bukti

Pada Selasa sore, KPK secara resmi menetapkan tujuh tersangka dalam kasus ini, termasuk Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, yang diduga kuat terlibat dalam skema suap tersebut.

Sumber: