Pemakaman Ismail Haniyeh di Qatar, Siap-siap Gelombang Aksi Palestina Lebih Besar pada 18 Agustus 2024

Pemakaman Ismail Haniyeh di Qatar, Siap-siap Gelombang Aksi Palestina Lebih Besar pada 18 Agustus 2024

Pemakaman Ismail Haniyeh di Qatar, Siap-siap Gelombang Aksi Palestina Lebih Besar pada 18 Agustus 2024--

Din Syamsuddin, Mantan Ketua Umum Muhammadiyah, menilai kematian Haniyeh sebagai berkah terselubung yang bisa mempererat hubungan antara Hamas dan Fatah. 

Beliau berharap, tragedi ini tidak menjadi sumber pertentangan lebih lanjut antara kelompok-kelompok Palestina atau antara negara-negara Arab dan Iran.

Solidaritas Bela Palestina di Indonesia

Sehari setelah pemakaman, Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina menggelar aksi solidaritas di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. 

Muhammad Zaitun Rasmin, ketua pelaksana aksi, mengumumkan bahwa aksi lanjutan akan diadakan pada 18 Agustus 2024.

Panitia akan mengumpulkan massa yang lebih besar.

 Aksi ini direncanakan untuk mengajak seluruh komponen bangsa, termasuk partai politik dan calon presiden pada Pilpres 2024, untuk bersatu demi Palestina dan kemanusiaan.

BACA JUGA:Pengakuan Tentara Israel Mereka Berperang Melawan ‘Hantu’ Terbukti, Pejuang Hamas Bisa Muncul Dimana Saja

BACA JUGA:Wajar Saja Jika Tel Aviv Hari Ini Dibombardir Hamas! Rasulullah Pernah Lakukan Ini

Pesan dan Harapan

Dalam upacara pemakaman dan melalui berbagai pernyataan yang dikeluarkan, pesan yang konsisten adalah kebutuhan untuk persatuan dan perjuangan bersama melawan apa yang dianggap sebagai penjajahan oleh Israel. 

Rasmin, dalam pidatonya di Jakarta, juga menyerukan agar pemerintah Indonesia dan negara-negara Muslim lainnya tidak takut untuk bersuara dan berjuang bersama untuk membela Palestina.

Pembunuhan Ismail Haniyeh mungkin telah membuka babak baru dalam konflik Israel-Palestina, dengan kemungkinan eskalasi ketegangan yang lebih tinggi. 

Namun, banyak pihak berharap ini juga menjadi titik balik menuju upaya perdamaian yang lebih intensif  dan dialog yang lebih konstruktif antara berbagai pihak yang terlibat.

Mengingat kompleksitas situasi di Timur Tengah dan dampak luas dari kematian Ismail Haniyeh, komunitas internasional kini menghadapi tantangan lebih besar dalam menangani konflik yang berkepanjangan ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: