Alhamdulillah, Wabah Penyakit Ngorok Sebabkan Ratusan Kerbau Mati di OKI Mengalami Penurunan
Trend kematian hewan ternak kerbau akibat penyakit ngorok menurun. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--
BACA JUGA:Yoshihiro Togashi Selesaikan 2 Halaman Manga Perhari, Optimisme Kembalinya Serial Hunter X Hunter!
"Kemarin membawa kerbau yang masih hidup 10 ekor itu ke Desa dengan menggunakan 4 unit mobil truk. Dan langsung dibuatkan kandang dekat rumah jangan sampai tertular virus ngorok lagi," jelasnya.
Diungkapkan H Idham, kejadian yang menimpa hewan ternak kerbau di Desa Riding Kecamatan Pangkalan Lampam dan juga Kecamatan Pampangan baru pertama kali seperti ini. Dahulu-dahulu tidak pernah ada hewan ternak mati mendadak.
"Kejadian seperti ini baru pertama kali selama ternak kerbau sudah puluhan tahun. Ini musibah kami dan warga lainnya. Karena sudah ratusan ekor yang mati," terang dia.
Selain itu, juga ada tim kesehatan hewan dari Dinas Peternakan yang telah memberikan vaksinasi dan lainnya, yakni agar kerbau sehat tidak terjangkit.
BACA JUGA:Perempuan Pemulung Tewas Ditabrak Kereta Api Babaranjang di Rel Pasar Kota Prabumulih
BACA JUGA:Galaxy A35 5G Pilihan Mantap untuk HP Kelas Midrange yang Menyertakan Layar Super AMOLED
"Semoga sisa kerbau 10 ekor sehat dan tidak terjangkit virus ngorok," ucapnya.
H Idham menerangkan, kerbau-kerbau yang terkena virus ngorok begitu cepat sehingga langsung mati dan tidak sempat diselamatkan. Yakni kerbau-kerbau itu mengamuk, kejang-kejang. Jadi kalau untuk disembelih juga tidak berani karena kondisinya mengamuk.
Termasuk juga, kata H Idham, kalau diselamatkan dengan disembelih tidak tahu apakah dagingnya layak dikonsumsi atau tidak karena terjangkit sakit tadi.
"Jadi, kerbau-kerbau yang kena virus ngorok itu mati begitu saja dan bangkainya dikuburkan. Kalau ngomong rugi ya jelas rugi, dimana 1 ekor kerbau yang ukuran besar bisa dijual Rp25 juta," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: