Dibalik Kontroversi Pewarna Karmin, Ternyata Ini Bahaya Jika Mengkonsumsi Pewarna Sintetik Berlebih
Beberapa dampak buruk bagi kesehatan dari mengkonsumsi pewarna makanan sintetik secara terus menerus atau berlebih.--
Ternyata dalam kandungan zat pewarna juga terdapat kandungan zat lainnya yang dinamakan Benzena.
BACA JUGA:Tak Asal Fatwa, Inilah 7 Landasan Kitab LBM NU Jatim Mengharamkan Karmin
Selai itu, mengkonsumsi secara berlebihan produk makanan atau minuman secara berlebihan bisa menyebabkan hiperaktif termasuk ADHD.
Beberapa ciri Hiperaktif atau ADHD yakni perubahan perilaku, emosi tidak terkontrol, perubahan perilaku, emosi menggebu-gebu, gatal, asma hingga berujung memicu pertumbuhan tumor.
Guna menghindari risiko penyakit akibat menggunakan zar pewarna sintetik yang ada pada olahan makanan atau minuman, disarankan untuk menggunakan pewarna alami seperti Karmin.
Berikut ini juga akan diuraikan, beberapa alternatif pewarna alami yang layak untuk dikonsumsi sebagai bahan tambahan dalam produk makanan atau minuman.
- Karotenoid: Biasanya dipakai sebagai pewarna alami wortel, tomat, jeruk, algae, lobster, dan lain-lain.
- Karoten: Dalam wortel, lada, pepaya, dan jeruk keprok.
- Antosianin: Dalam anggur, strawberry, raspberry, apel, bunga ros, dan tumbuhan lainnya.
- Kurkumin: Dalam tanaman kunyit.
- Biksin: Dalam mentega, margarin, minyak jagung, dan salad dressing.
BACA JUGA: WADUH! Youtuber Ini Ungkap Pewarna Karmin Juga Terdapat Pada Produk Susu UHT dan Coklat
- Karamel: Dalam produk biskuit, cake, dan roti.
- Titanium oksida: Dalam tablet obat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: