Dibalik Kontroversi Pewarna Karmin, Ternyata Ini Bahaya Jika Mengkonsumsi Pewarna Sintetik Berlebih

Dibalik Kontroversi Pewarna Karmin, Ternyata Ini Bahaya Jika Mengkonsumsi Pewarna Sintetik Berlebih

Beberapa dampak buruk bagi kesehatan dari mengkonsumsi pewarna makanan sintetik secara terus menerus atau berlebih.--

SUMEKS.CO - Pewarna alami Karmin, dalam beberapa pekan terakhir cukup menjadi sorotan warganet, lantaran sejumlah kontroversi fatwa halal dan haram digunakan sebagai bahan tambahan produk makanan atau minuman.

Terlebih, lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan terang menegaskan pewarna alami Karmin dari serangga daun Kaktus adalah halal dan aman untuk dikonsumsi.

Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, Rabu 4 Oktober 2023 selain pewarna alami Karmin juga turut beredar produk makanan minuman memakai pewarna sintetik yang ternyata sangat berisiko terhadap penyakit.

Dalam artikel kali ini, layak untuk dibahas beberapa dampak buruk bagi kesehatan dari mengkonsumsi pewarna makanan sintetik secara terus menerus atau berlebih, yang dilansir dari berbagai sumber.

BACA JUGA:KH Marzuqi Mustamar Tak Hanya Haramkan Pewarna Karmin, Sebelumnya Pernah Beri Fatwa Haram Soal Ini

1. Menyebabkan Kanker Hati

Menurut ahli, zat pewarna makanan jika akan masuk ke tubuh melalui saluran pencernaan dan zat pewarna dalam makanan usai dicerna akan diekskresi oleh organ hati.

Nah, jika zat pewarna rutin dikonsumsi berakibat akan rusaknya fungsi dari organ hati.

Bahkan terparah bakal mengakibatkan kanker hati karena kandungan residu logam berat yang terdapat dalam zat pewarna tersebut.

BACA JUGA:Peru Jadi Negara Penghasil Karmin Terbesar di Dunia, di Amerika Digunakan untuk Pewarna Kain, di Indonesia?

Terbukti di Amerika sempat terjadi keracunan produk makanan popcorn yang dibubuhi pewarna Oil red XO, yang mengakibatkan lebih dari 200 orang mengalami sakit perut.

Para ahli pun kemudian melakukan percobaan, yang dilakukan pada tikus yang diberi Rhodamin yang dapat menyebabkan kanker hati (hepatoma) 6,6%, sejenis kanker yang tumbuh akibat sel limfosit (limfoma) 8,3%, dan dilatasi kantung kemih pada tikus 11,1%.

Hal itu membuktikan, bahwa pemberian pewarna sintetik dalam jumlah kecil tetapi berulang dan konsumsi pewarna sintetik dalam jangka waktu yang lama akan memberikan dampak negatif seperti kanker hati.

2. Hiperaktif hingga ADHD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: