Wilayah Palembang Diberi Nama Menggunakan Penomoran, Ternyata Begini Asal Usulnya

Wilayah Palembang Diberi Nama Menggunakan Penomoran, Ternyata Begini Asal Usulnya

Jembatan Ampera yang menghubungkan kawasan hulu dan hilir Kota Palembang.--dok : sumeks.co

Kendati demikian Kemas Ari menambahkan, penomoran wilayah Palembang namun ada beberapa yang dihapus. 

Awalnya Belanda membagikan wilayah Palembang lengkap dengan penomoran. Yakni Ilir sampai 32 Ilir dan 1 Ulu sampai 16 Ulu berdasarkan juga pengamatan struktur tanah, dan pembatasan bentang alam. 

Awal mula Belanda memberi nomor memiliki alasan yang penting. 

Alasan utamanya agar Belanda mudah mengeceknya dan memudahkan mengatur kepala kampungnya. 

Kepala kampung dalam memimpin diberi upah atau gaji dari Belanda. 

Tugasnya kepala kampung, mereka mengatur warga dan menarik pajak. 

Setelah beberapa tahun, terdapat wilayah yang warganya sedikit dan tempatnya kecil. Jadi Belanda menggabungkan wilayah tersebut dengan lainnya. 

Seperti contohnya 3/4 Ulu, 9/10 Ulu. Selain digabung, ada juga kampung yang dihilangkan.


Rumah susun Kelurahan 26 Ilir Kota Palembang.--dok : sumeks.co

Misalnya, 4 Ilir, 6 Ilir, 7 Ilir tidak ada. Penyebabnya ialah ketertarikan Pemerintah Kolonial Belanda untuk menghapusnya karena wilayah itu kecil. 

Serta wilayah tersebut tidak menghasilkan target pajak yang ditetapkan Belanda. 

"Belanda juga tidak setra merta langsung merubah keputusan. Melainkan perlahan, apa yang perlu diubah, maka diubah oleh mereka. Jadi intinya kampung-kampung yang tidak ada lagi di Palembang itu karena wilayahnya kecil, penduduk dikit sehingga pajak yang diterima tidak banyak maka dihapuskan," tukasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: