Wilayah Palembang Diberi Nama Menggunakan Penomoran, Ternyata Begini Asal Usulnya

Wilayah Palembang Diberi Nama Menggunakan Penomoran, Ternyata Begini Asal Usulnya

Jembatan Ampera yang menghubungkan kawasan hulu dan hilir Kota Palembang.--dok : sumeks.co

"Dari 1 ilir terus hingga ke 32 ilir, dia kembali lagi di situ dimulai lagi dengan 1 Ulu," jelas akun @Mang.Dayat.

Asal muasalnya dari kejadian itulah Belanda menyebutkan Palembang ini Ilir dan Ulu berdasarkan penomoran. 

Sementara, menurut Sejarahwan Sumatera Selatan, Kemas Ari Panji menuturkan pembagian wilayah Palembang telah ada di masa kesultanan.

Pada saat itu, sistem pemerintahan di perkampungan yang paling kecil dalam kesultanan ialah ruguk atau disebut guguk bertujuan mengatur perkampungan. 

Zaman kesultanan terdapat nama guguk tertentu. Misalnya, guguk sayangan, guguk depaten, atau guguk sungai tawar, dan lain sebagainya. 

Kemudian pemerintahan masa kesultanan diambil oleh Belanda dan dihapus oleh sepihak pada tahun 1823 dan jadikan keresidenan Palembang.

Maka sistem pemerintahan Kesultanan Palembang tidak ada lagi. 

Saat masa pemerintahan Kesultanan Palembang hilang itulah diganti dengan sistem dan cara pengaturan Belanda.

Tetapi Belanda juga melakukan pengamatan terlebih dahulu berdasarkan sistem Kesultanan sebelumnya. 

"Seperti siapa yang memimpin dan cara menjalankannya dipelajari dulu oleh mereka.  Mendekati abad 20 tahun 1900-an, barulah sistem tersebut mereka ubah setelah mempelajarinya selama puluhan tahun," tuturnya. 

Lebih lanjut Kemas Ari menjelaskan, sistem yang dipelajari Belanda tersebut bertujuan untuk kepentingan penjajahan Belanda. 

Bahkan, Belanda juga belajar tentang agama Islam yang lebih mendalam untuk kepentingannya. 

Menjelang tahun 1900-an barulah Belanda mengubah sistem perkampungan di Palembang. 

Diubah oleh Belanda dengan memberikannya nomor pada setiap kampung. 

"Belanda memberi nomor 1 Ilir sampai 32 Ilir dan 1 Ulu sampai 16 Ulu berdasarkan jarak yang diukur melalui Sungai Musi, karena Belanda hobi pakai perahu juga," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: