WASPADA! Meluasnya Potensi Karhutla 2023 di Sumatera Selatan Efek EL Nino, Menko Luhut Izinkan Rekayasa

WASPADA! Meluasnya Potensi Karhutla 2023 di Sumatera Selatan Efek EL Nino, Menko Luhut Izinkan Rekayasa

Sumatera Selatan dinilai Menko Luhut harus waspada terhadap efek El Nino, salah satunya kekeringanan dan kebakaran hutan.-foto:doksumeksco-

Jika tidak teratasi dengan baik, Menko Luhut mengkuatirkan situasu darurat Karhutla 2015, akibat El Nino, terulang.

Dampak El Nino berimbas ke inflasi Indonesia, dikarenakan besarnya kontribusi inflasi pangan terhadap inflasi keseluruhan. Hal ini terjadi karena diperkirakan 41 persen lahan padi mengalami kekeringan ekstrim.

Parahnya, jika melihat Data World Food Programme, bahwa tiga dari lima rumah tangga kehilangan pendapatan akibat kekeringan, dan 1 dari 5 rumah tangga harus mengurangi pengeluaran untuk makanan akibat kekeringan.

"Mari kita semua tetap waspada dan saling menjaga di masa masa sulit seperti ini, sehingga kerugian yang terjadi akibat peralihan cuaca bisa kita reduksi bersama demi kemaslahatan masyarakat Indonesia seluruhnya," tandas Luhut.

BACA JUGA:Efek EL Nino Hampiri Indonesia, Kemarau 2023: Suhu Udara Mendidih, Kekeringan Melanda

BACA JUGA:Masyaallah! Tak Punya Ongkos Pulang Usai Jenguk Cucu, Sepasang Lansia Pulang Jalan Kaki Telusuri Jalan Tol

Berdasarkan data yang ia dapatkan, suhu laut juga telah mencapai rekor tertingginya setelah terakhir terjadi pada tahun 2015 yang lalu. Belum lagi gelombang panas yang mendorong rekor suhu tertinggi di Asia akhir-akhir ini.

“Dari pemodelan cuaca yang kami dapatkan, El Nino di prediksi akan terjadi pada Agustus 2023 meski ketidakpastian tingkat keparahan El Nino masih sangat tinggi,” sebutnya. 

Belajar dari pengalaman tahun 2015 lalu, El Nino yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan dampak kekeringan yang luas dan juga kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah. Hal ini tentunya berkorelasi terhadap turunnya produksi pertanian dan pertambangan berdasarkan data IMF. 

Belum lagi dampak luas terhadap inflasi Indonesia dikarenakan besarnya kontribusi inflasi pangan terhadap inflasi keseluruhan. Hal ini kata Luhut terjadi karena diperkirakan 41persen lahan padi mengalami kekeringan ekstrim di tahun tersebut. (*)

BACA JUGA:Efek EL Nino Hampiri Indonesia, Kemarau 2023: Suhu Udara Mendidih, Kekeringan Melanda

BACA JUGA:HOROR, Terjangan El Nino Agustus 2023, Kekeringan Hebat, Kebakaran Hutan Terulang? Menko Luhut: Kita Siaga!!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: