WASPADA! Meluasnya Potensi Karhutla 2023 di Sumatera Selatan Efek EL Nino, Menko Luhut Izinkan Rekayasa
Sumatera Selatan dinilai Menko Luhut harus waspada terhadap efek El Nino, salah satunya kekeringanan dan kebakaran hutan.-foto:doksumeksco-
WASPADA! Efek EL Nino, Meluasnya Potensi Karhutla 2023 di Sumatera Selatan, Menko Luhut Izinkan Modifikasi Cuaca
SUMEKS.CO - Beberapa provinsi diminta serius mewaspadai suhu panas mendidih dan kekeringan hebat efek EL Nino 2023. Yaitu Sumatera Selatan, Jambi dan Provinsi Riau berpotensi akan mengalami karhutla yang besar dan luas.
Menkor Marves Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, telah melakukan pemetaan beberapa wilayah di Indonesia yang rawan karhutla 2023. Di Sumatera, diantaranya Sumatera Selatan dan Riau diminta untuk mewaspadai meluaskan hotspots (titik api).
BACA JUGA:Efek EL Nino Hampiri Indonesia, Kemarau 2023: Suhu Udara Mendidih, Kekeringan Melanda
BACA JUGA:WASPADA! BMKG Prediksi Suhu Panas Berlangsung Hingga Oktober, Ini Cara Menghindari Bahaya Sinar UV
Sehingga potensi karhutla hebat dapat diantisipasi sejak awal. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Riau diminta mengambil langkah-langkah pencegahan perluasan karhutla efek dari El Nino 2023.
El Nino diprediksi mampir ke Indonesia Agustus 2023. Efek El Nino, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kekeringan parah, kebakaran hutan, suhu udara ekstrem, gelombang panas.
Kekeringan lahan dapat memicu terjadinya pertumbuhan hotspots. ”Lakukan mitigasi seoptimal mungkin deteksi dini wilayah yang dianggap rawan terjadinya bencana Karhutla, dan bencana lainnya,” tukasnya.
Menko Luhut dalam pertemuan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Republik Indonesia Rabu 25 April 2023, meminta daerah melakukan teknologi rekayasa cuaca agar bisa menghadapi potensi terjadinya El Nino 2023 di bulan Agustus .
BACA JUGA:Sumatera Selatan Siaga Karhutla 2023, Menko Luhut Minta Lakukan Ini
Dari beberapa provinsi yang disebutkan, ada 2 daerah di Indonesia yang diizinkan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Hal ini disebabkan Sumsel menjadi wilayah yang paling banyak terdapat titik apinya.
Menko Luhut, mengimbau satuan tugas untuk menggunakan beragam teknologi dalam memantau tingkatan risiko kebakaran di kawasan rawan agar penanggulangan bencana bisa dilakukan lebih cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: