Rumah Mulyadi Korban Mbah Slamet Dukun Palsu Pengganda Uang Banjarnegara Asal Palembang Sudah Lama Kosong

Rumah Mulyadi Korban Mbah Slamet Dukun Palsu Pengganda Uang Banjarnegara Asal Palembang Sudah Lama Kosong

Dukun maut pengganda uang, Mbah Slamet, saat di TKP kuburan para korbannya. Foto hanya ilustrasi/sumeks.co.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Mulyadi, salah satu korban Mbah Slamet dukun palsu pengganda uang di Banjarnegara berasal dari Palembang.

Korban Mulyadi pernah tinggal di sebuah rumah di salah komplek di kawsan Pakjo, Kelurahan Siring Agung, Kecamatan IB I Kota Palembang.

Tim redaksi SUMEKS.CO, Rabu 5 April 2023 siang sempat mendatangi rumah korban Mulyadi namun tidak berpenghuni.

Tetangga sekitar mengatakan sudah beberapa hari rumah dua lantai itu kosong.

BACA JUGA:Pengusaha Asal Palembang Ikut Jadi Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

"Iya benar rumahnya Pak Mulyadi, tapi sudah beberapa hari terakhir kosong," terang salah seorang warga yang rumahnya persis bersebelahan dengan rumah korban.

Warga yang enggan menyebut namanya ini mengaku tidak mengetahui jika tetangganya itu menjadi korban tindakan dukun pengganda uang di Banjarnegara.

Sementara, Ketua RT setempat, Idris mengatakan sepengetahuannya rumah Mulyadi memang sudah lama dibiarkan kosong.

"Kalau tidak salah memang kosong, karena beliau (almarhum Mulyadi) yang juga ikut membangun kompleks Prada Regency 2 itu," ungkap Idris yang  belum genap sebulan terpilih sebagai ketua RT ini.

BACA JUGA:Dukun Palsu Pengganda Uang di Banjarnegara Ditangkap Kasus Pembunuhan Berantai

Idris mengatakan, seingat dirinya rumah itu telah dibiarkan kosong sejak sebelum pandemi Covid-19 lalu.

"Saya secara pribadi kurang begitu mengenal yang bersangkutan yang saat itu tinggal bersama istri dan anaknya," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, pengusaha asal kota Palembang Sumatera Selatan ikut jadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet.

Mbah Slamet atau yang bernama asli Slamet Tohari itu adalah dukun pengganda uang dari Banjarnegara yang ditangkap polisi karena membunuh kliennya.

BACA JUGA:Pasangan Gay Video Mesum Banjarnegara Resmi Tersangka

Nama korban asal Palembang atu adalah Mulyadi (47). Dia warga Lorong Bakti, Pakjo, Palembang seorang developer, pengusaha atau pengembang.

Menurut pengakuan keluarganya, Mulyadi ini sudah lama tidak pulang ke rumahnya. 

Dia hilang tercatat sudah satu tahun ini.

Informasi terakhir yang diketahui keluarganya, Mulyadi pergi ke desa Balun.

BACA JUGA:Pengusaha Asal Palembang Ikut Jadi Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Nah, desa Balum ini, tepatnya di ladang milik pelaku Slamet, polisi sudah menemukan 12 mayat.

Atas temuan ini keluarga Mulyani beranggapan bahwa salah satu koran itu adalah Mulyadi.

Adik Mulyani yaitu Ahmad Hidayat bahkan sudah ke desa Balum itu. Dia sedang menanti kepastian dimana kakaknya.

Menurut Hidayat, kakaknya itu pergi pada bulan Oktober 2021. “Ya sudah satu tahun,” ungkapnya, Selasa, 4 Maret 2023.

BACA JUGA:Pengusaha Asal Palembang Ikut Jadi Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Keluarga sudah mencari kemana-mana, namun tidak ditemukan. Dan informasi terakhir memang kakaknya ke desa Balum itu.

Lokasi area pembantaian dukun Slmaet atau lokasi dikuburnya mayat-mayat itu berada di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.

Data terakhir yang diinformasikan pihak kepolisian korban sudah bertambah 2 lagi, dari sebelumnya 10 orang.

“Ya, ada 2 lagi ditemukan di ladang itu,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulityo. Semua jasad ditemukan sudah rusak.

BACA JUGA:Pengusaha Asal Palembang Ikut Jadi Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Untuk kepentingan identifikasi para koran ini, menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy polisi melibatkan tim forensik.

Apalagi aksi pembantaian ini sudah berlangsung cukup lama, yaitu sejak tahun 2020.

Diketahui, aksi pembunuhan berantai ini diketahu berkat informasi anak dari salah satu koran.

Anak korban itu inisial GE, nama bapaknya inisial PO. 

BACA JUGA:Pengusaha Asal Palembang Ikut Jadi Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

GE melapor ke Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023. Dia melaporkan bahwa bapaknya PO ada menginformasikan kondisinya yang terancam nyawanya.

Dan minta anaknya untuk membawa polisi ke lokasi tempat ayahnya berkiunjung ke rumah dukun Slamet.

Sebelumnya GE ini memang diajak menemani ayahnya itu, bertemu Slamet di Banjarnegara.

Kejadiannya itu bulan Juli 2023.

BACA JUGA:Pengusaha Asal Palembang Ikut Jadi Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Berdua GE dan ayahnya PO naik bis dari tempat tinggalnya di Sukabumi menuju kota Wonosobo.

Disana PO dan GE bertemu Mbah Slamet.

Nah, Slamet ini mengajak keduanya ke Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara. 

Namun GE  saat itu hanya disuruh menunggu di luar saja.

BACA JUGA:Pengusaha Asal Palembang Ikut Jadi Korban Pembunuhan Berantai Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Ternyata itu bukan pertemuan terakhir, selanjutnya pada 20 Maret 2023, PO datang lagi ke Banjarnegara, tidak bersama anaknya GE.

Tanggal 23 Maret 2023, GE menceritakan bahwa ayahnya PO sempat menghubungi via telepon sama anaknya yang lain (adik dari GE). 

PO mengatakan dia sedang berada di rumah Mbah Slamet.

PO minta sesuatu yang aneh pada anaknya. Jika dia tak berumur pendek sampai Minggu, 26 Maret 2023 agar menghubungi polisi.

Jika bapak tak ada kabar sampai hari minggu langsung aja ke lokasi bersama polisi. Begitu isi chat PO pada anaknya itu. (*)














Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: